BANDUNG, TM.ID: Situasi kebakaran yang terjadi di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, disebut memberikan dampak kepada 12.ribu jiwa taua 3.000 K.
Dari rilis yang dikeluarkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Sabtu (26/8) kemarin, menyatakan akibat kebakaran terjadi mengganggu beberapa gangguan kesehatan masyarakat.
“Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), kanker paru paru, silikosis dan lainnya,” bunyi keterangan tersebut.
Tak hanya itu, dampak dari api yang membakar sampah di TPA Sarimukti turut berefek kepada antrean truk sampah, pencemaran lingkungan, hingga terbatasnya jarak pandang.
BACA JUGA: Kondisi TPA Sarimukti Sudah Berangsung Baik, Pemkot Bandung Minta Ini ke Warga
Usai delapan jam dilakukan water bombing, zona 1 TPA Sarimukti sudah berhasil dipadamkan.
“Melakukan water bombing oleh satu unit pesawat helikopter BNPB, difokuskan di titik sasaran zona 1,” kata mereka dikutip dari rilis BNPB, Minggu (27/8/2023).
Setelah api di Zona 1 padam, tim kembali masuk ke Zona dua dan tiga.
“Kami bersama kabupaten kota lainnya bersyukur, sudah berhasil memadamkan kebakaran di zona 1. Sekarang kita sudah bisa masuk lebih dalam ke zona 2 dan 3,” ucap Kepala Bidang Pemadaman dan Penyelamatan Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Yusuf Hidayat.
Yusuf melanjutkan, situasi dan kondisi yang terjadi di TPA Sarimukti sudah berangsur terkendali. Sejumlah titik api sudah bisa ditaklukan, kendati belum sepenuhnya tuntas. Masih ada api yang menyala di beberapa titik.
BACA JUGA: Akselerasi Pemkot Bandung Tangani Sampah saat TPAS Sarimukti Kebakaran
Kebakaran TPA Sarimukti sudah terjadi sejak hari Sabtu (19/8) lalu. Total Areal yang dilahap si jago merah itu hingga memasuki 4 zona atau seluas 16 hektar.
Dari informasi yang didapat dari Kepala TPA Sarimukti, awal mula kebakaran itu terjadi diakibatkan karena puntung rokok dan musim kemarau.