JAKARTA,TM.ID: Sebanyak 11 rumah sakit (RS) di Ibu Kota memiliki serum anti bisa ular untuk mengantisipasi kasus gigitan ular saat musim hujan.
“Tata laksana awal semua bentuk gigitan ular dengan imobilisasi, yaitu minimalisasi pergerakan pada lokasi gigitan ular baik di tangan maupun kaki,” kata Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI, Ngabila Salama di Jakarta, Kamis (5/1/2023).
Dia meminta masyarakat segera merujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis apabila tergigit ular.
BACA JUGA: 5 Tips Menjadi Kurus dalam Seminggu
Namun, Dinkes DKI mengatakan tidak semua kasus gigitan ular butuh serum anti bisa.
Namun, mempertimbangkan kondisi kesehatan dan medis, sebanyak 11 rumah sakit di Jakarta memiliki serum antibisa ular.
Berikut 11 rumah sakit yang memiliki anti bisa ular di Jakarta:
- Rumah Sakit Ciptomangunkusumo(RSCM)
- RSPAD Gatot Soebroto
- RSUD Tarakan
- RSPI Sulianti Saroso
- RS Pantai Indah Kapuk
- RSUD Cengkareng
- RSUP Fatmawati
- RSUD Pasar Minggu
- RSUD Jatipadang
- RSUP Persahabatan
- RS Haji Jakarta.
Pemberian serum anti bisa ular itu gratis dan bisa menggunakan BPJS Kesehatan jika gigitan yang tidak sengaja.
Jika gigitan sengaja karena bermain dengan ular maka pemerintah tidak menanggung biaya pengobatan.
Dinas Kesehatan DKI juga menginformasikan terkait penanganan gigitan ular melalui akun media sosial Instagram @dinkesdki.
Pertolongan pertama apabila tergigit ular yakni kurangi pergerakan dan memasang bidai dari kayu, bambu atau kardus kemudian menghubungi Jakarta Siaga 112 atau ambulan untuk segera ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.
Dinkes DKI mengungkapkan ada empat cara terhindar dari gigitan ular yakni memakai alat pengaman diri, menjaga rumah tetap bersih dari hewan tikus, katak, unggas, kemudian hindari tidur di lantai dan membawa senter saat berjalan di malam hari.
(Agung)