100 Tahun Fatmawati: Dari ‘Support System’ Bung Karno Hingga Dirikan Rumah Sakit

fatmawati
Fatmawati merupakan sistem pendukung utama bagi Soekarno dan kawan-kawan dalam meraih kemerdekaan.(web)

Bagikan

JAKARTA,TM.ID : Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) Giwo Rubianto Wiyogo mengatakan bahwa Fatmawati memiliki peran yang tak sedikit dalam mengantarkan kemerdekaan Indonesia. Fatmawati merupakan sistem pendukung utama bagi Soekarno dan kawan-kawan dalam meraih kemerdekaan.

Fatmawati juga memiliki kepedulian yang tinggi pada perlindungan perempuan dan anak di Tanah Air. Sejarawan Asvi Warman Adam mengatakan sebagai Ibu Negara, Fatmawati sering blusukan ke berbagai tempat dan sangat prihatin dengan anak-anak kecil yang ditemuinya saat itu menderita TBC.

Dari situ, Fatmawati berpikiran bahwa perlu ada satu tempat untuk menampung dan merawat anak-anak yang menderita TBC itu.

Saat itu, Indonesia belum memiliki rumah sakit khusus untuk menangani penderita TBC. Dari situ, Fatmawati terpanggil untuk membuat rumah sakit yang berawal dari Yayasan Ibu Soekarno, yang kemudian melakukan lelang kopiah dan pakaian Bung Karno pada Tahun 1953. Dari hasil lelang kopiah tersebut terkumpul dana Rp250.000 dan pada akhir 1953 total sumbangan mencapai Rp28 juta.

Dana itu yang digunakan untuk membangun rumah sakit Ibu Soekarno (saat ini bernama RSUP Fatmawati) yang berada di Cilandak, Jakarta Selatan. Rumah sakit itu tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa. Bukan hanya untuk yang menderita penyakit paru-paru, tetapi juga untuk menangani pasien yang patah tulang.

Cucu Fatmawati, Puti Guntur Soekarno, mengatakan Fatmawati merupakan sosok yang berani dan progresif pada masa memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan. Ia adalah seorang perempuan tidak hanya berdiam diri menunggu apa yang diinginkan oleh suami, tetapi harus memiliki satu ide dan kemauan di dalam mendampingi suaminya.

Fatmawati juga erat kaitannya dengan bendera pusaka Merah Putih yang dikibarkan saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Bendera pusaka yang terbuat dari katun Jepang itu dijahit Fatmawati dalam kondisi hamil tua, menanti kelahiran Guntur Soekarnoputra. Kain katun itu pada mulanya diberikan perwira Jepang untuk dijadikan baju anak atas perintah Kepala Bagian Propaganda Gunseikanbu.

Lepas dari semua itu, Fatmawati yang merupakan istri dari Soekarno, Presiden pertama RI, memiliki peran yang tak sedikit dalam perjalanan kehidupan berbangsa.

Terlahir dengan nama Fatimah pada 5 Februari 1923. Ia merupakan putri tunggal keluarga Hasan Din, seorang tokoh Muhammadiyah di Bengkulu, dengan an Siti Chadijah.

“Ibu Fatmawati bukan hanya sekadar penjahit bendera Merah Putih. Bukan sebagai Ibu Negara yang pertama, tetapi mempunyai sejarah yang luar biasa dalam perjuangan Indonesia,” ujar Giwo.

(Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
cara melihat rating customer gojek (1)
Cara Melihat Rating Customer Gojek, Driver Jangan Salah Ambil Penumpang!
pretasan kripto
Pasar Kripto Rugi Rp8,3 Triliun Gegera Peretasan
Pendapat tentang bullying
Ini Pendapat Kak Seto Tentang Bullying, Potensi Non-Akdemik yang Tidak Tersalurkan?
JNE
JNE Terima Penghargaan dari Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI Jakarta
Dennis Lim
Pernah Punya Bisnis Kasino, Ini Profil dan Biodata Ustaz Dennis Lim
Berita Lainnya

1

Penuh Drama, Jeman Vs Denmark Berakhir 2-0 di Euro 2024

2

Tyronne del Pino, Pemain Asing Persib Yang Terbuang Kini Mulai Dilirik Bojan Hodak

3

Segini Anggaran Belanja Persib Bandung Jelang Liga 1 2024/2025

4

Swiss Melaju ke Perempat Final Euro 2024 Setelah Singkirkan Italia 2-0

5

Gelombang Protes di Kenya: Tolak Kenaikan Pajak Demi Lunasi Utang IMF
Headline
Marc Marquez Turun Peringkat di MotoGP Belanda
Dianggap Curang, Marc Marquez Turun Peringkat di MotoGP Belanda
data polri kena hack
Data Polri Kena Hack, Beredar di Dark Web!
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie
Kronologi Meninggalnya Zhang Zhi Jie di Asia Junior Championship 2024
Korban Tanah Longsor Blitar
Pencarian 6 Jam, 2 Korban Tanah Longsor Blitar Ditemukan Tewas