10 WNI Jadi Tentara Bayaran di Ukraina, Dubes RI Bantah!

Penulis: usamah

10 WNI Jadi Tentara Bayaran di Ukraina
Ilustrasi-Sejumlah prajurit Korps Marinir TNI AL menembak sasaran dengan Senapan Serbu 2 (SS-2) saat lomba menembak di Lapangan tembak Brigif 2 Marinir, Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur, Kamis (29/2/2024). Lomba yang diikuti 40 peserta (Antara)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Rilis Kementerian Pertahanan Rusia, disiarkan Kedutaan Besar Rusia di Jakarta via akun X @RusEmbJakarta, Jumat (15/4/2024) menyebutkan, Pemerintah Rusia mengumumkan ada 10 warga negara Indonesia (WNI) menjadi tentara bayaran yang berperang di pihak Ukraina.

“Kementerian Pertahanan Rusia terus mencatat para tentara bayaran asing yang memasuki Ukraina. Untuk berpartisipasi dalam pertempuran,” tulis akun Kedutaan Rusia.

Duta Besar LBBP RI untuk Ukraina Arief Muhammad Basalamah membantah informasi tersebut.

“Dari pembicaraan dengan kalangan diplomatik di sini memang enggak ada indikasi bahwa dari Indonesia,” kata Arief mengutip Pro3 RRI, Jumat (15/3/2024).

BACA JUGA: TNI Launching Buku Perang Rusia vs Ukraina: Analisa Intelijen Strategis

“Sejauh ini kita tidak melihat ada sinyalemen ke arah sana. Sejauh ini tidak ada signal yang ke arah sana begitu.”

Hingga saat ini, kata Arief, jumlah WNI di Ukraina mencapai 55 orang. Jumlah ini fluktuatif karena beberapa di antaranya bekerja di organisasi internasional atau NJO.

Mayoritas dari WNI tersebut atau sekitar 39 orang, tinggal di wilayah Kiev. Menetap karena telah menikah dengan warga negara Ukraina.

“Sejak evakuasi pada tahun 2022 karena situasi konflik di Ukraina, sekitar 30-an warga Indonesia masih tinggal di sana. kebanyakan karena memiliki keluarga atau ikatan pernikahan dengan warga Ukraina,” ucap Arief.

Menurut Arief, dalam situasi yang sulit, akses masuk keluar Ukraina melalui jalur darat sangat diawasi oleh polisi perbatasan dan tentara. KBRI Kiev tidak memiliki kewenangan untuk berhubungan dengan pihak Rusia.

“Meskipun beberapa orang mungkin datang ke Ukraina untuk tujuan tertentu seperti bisnis. KBRI memberikan saran rute dan menyarankan agar perjalanan tidak dilakukan pada hari-hari tertentu untuk keamanan,” ucap Arief.

KBRI secara terus-menerus berkoordinasi dengan pihak terkait dan memberikan bantuan. Dalam situasi darurat seperti saat ini tentara Rusia memasuki Kiev pada awal konflik.

Perbatasan darat dijaga ketat oleh pihak Ukraina, dan koordinasi dengan negara-negara tetangga. seperti Polandia, sangat penting dalam upaya evakuasi dan bantuan kemanusiaan.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Bakso Atomic
Kreatif dan Berani, Mahasiswa UAD Tawarkan Bakso Unik Berbasis Ilmu Fisika
Subaru mobil baru
Subaru Siap Luncurkan Mobil Baru di GIIAS 2025, Perdana SUV Hybrid?
Ganja di Aceh
Polisi Ungkap Ladang Ganja Seluas 25 Hektare di Aceh
BMW R1300R
BMW Rilis R1300R Roadster 2025, Adopsi Teknologi Suspensi Tercanggih!
IMG_20250624_131858
Borneo FC Resmi Datangkam Gelandang Asal Kolombia 
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja

3

Video Polri Pahlawan Masa Kini Dirujak Warganet, Dianggap Tak Sesuai Realita

4

Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini

5

Dorong Dunia Usaha Lebih Inklusif, BPJS Ketenagakerjaan Sosialisasikan Inclusive Job Center kepada 30 Perusahaan di Bandung Raya
Headline
Bayern Munchen
Benfica Taklukkan Bayern Munchen 1-0 di Piala Dunia Antarklub 2025
BSU CAIR-1
BSU Tahap I Mulai Cair ke 2,45 Juta Pekerja
rupiah melemah, emas melonjak harga emas antam
Duh! Harga Emas Antam Anjlok Rp 10.000 Hari Ini
Gunung Ibu erupsi
Waspada! Gunung Ibu Kembali Erupsi Pagi Ini

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.