BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Di tengah menjamurnya coffee shop di Kota Bandung, sebuah kedai kopi bernama “Yumaju” berhasil mencuri perhatian dengan pendekatan komunikasi yang unik dan konsisten. Tidak hanya soal rasa kopi yang kuat, tetapi juga soal bagaimana Yumaju menjalin relasi dan menciptakan pengalaman yang membekas di hati pelanggannya.
Menurut Yeyen, server sekaligus kasir di “Yumaju”, promosi kedai ini tidak hanya mengandalkan media sosial seperti Instagram dan TikTok. Mereka juga aktif mengikuti komunitas olahraga seperti lari pagi, yang secara tidak langsung menjadi ajang promosi ke target pasar yang lebih luas.
“Relasi adalah kekuatan utama kami,” ujarnya saat diwawancara
Untuk memperkenalkan menu dan produk, “Yumaju “memanfaatkan media digital secara efisien.
Menu mereka diunggah ke Google Drive dan dibagikan melalui tautan di bio media sosial. Namun,
mereka tidak berhenti di situ, karena juga memberikan edukasi langsung kepada pelanggan saat
datang ke toko.
“Kami ingin pelanggan tahu apa yang mereka nikmati, dari rasa hingga prosesnya,”
tambah Yeyen.
Salah satu kekuatan utama “Yumaju” adalah diferensiasi rasa. Jika kebanyakan coffee shop
membidik pasar anak muda dengan kopi manis dan kekinian, “Yumaju” justru memilih untuk tetap
pada cita rasa kopi yang kuat (strong).
“Kami ingin kopi kami bisa dinikmati mulai dari anak muda sampai orang tua, apalagi komunitas pelari yang biasanya suka kopi tanpa gula,” kata Yeyen.
Baca Juga:
Strategi Promosi UMKM: Mie Ayam Bakso Kabita Memaksimalkan WhatsApp, Instagram dan Flyer Sederhana
Teropong Media dan INABA Sepakati Kerja Sama Melalui Penandatanganan MoU
Ditambah suasana tempat yang estetik dan instagramable, “Yumaju” jadi punya nilai lebih.
Untuk menjaga pelanggan tetap loyal, “Yumaju” menghadirkan program membership yang
memungkinkan pelanggan mengumpulkan poin setiap pembelian. Setelah 10 poin, pelanggan bisa
menukarkannya dengan 1 kopi gratis. Strategi ini sukses menciptakan pelanggan reguler dan
meningkatkan repeat order.
Meski belum pernah berkolaborasi secara resmi dengan UMKM lain, “Yumaju” tetap terbuka
terhadap kerja sama. Namun, Yeyen menegaskan bahwa mereka sangat menjaga karakter dan
kualitas brand.
“Identitas kami penting. Kalau ada kerja sama, harus selaras dengan nilai yang kami bangun,” ujarnya.
Menghadapi persaingan ketat di Bandung, “Yumaju” tetap konsisten dengan identitasnya. Mereka
memilih untuk fokus pada pelayanan yang bersih dan sikap yang humble, yang tercermin dalam
slogan mereka yang clean & humble.
“Pasang surut pasti ada, tapi kami tetap stabil karena kami tahu siapa diri kami dan siapa pelanggan kami,” pungkas Yeyen.
“Yumaju Coffee” adalah bukti nyata bahwa UMKM bisa bersaing tanpa harus meniru kompetitor.
Dengan strategi komunikasi yang tepat, pengalaman pelanggan yang positif, dan produk yang
autentik, “Yumaju” menjadi inspirasi bagi pelaku usaha kopi lainnya di kota Bandung.
Penulis:
Mahasiswa Universitas Indonesia Membangun (INABA). Prodi Ilmu Komunikasi
Fauzi Fitrah Maulana
Yunita Sirait
Winda Sri Rahayu
Karin Silviyani