BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID — Kolaborasi lintas sektor terus diperkuat dalam menghadapi potensi bencana di Kota Bandung. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung menggandeng Forum Zakat untuk menyusun langkah-langkah konkret dalam peningkatan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana.
Kepala BPBD Kota Bandung, Didi Ruswandi, menyebut kerja sama ini akan difokuskan pada kolaborasi pentahelix, yakni sinergi antara pemerintah, komunitas, akademisi, dunia usaha, dan media.
“Forum Zakat sudah punya pengalaman panjang dalam penanganan bencana, baik saat kejadian maupun pascabencana. Mereka tidak hanya terlibat dalam pemulihan fisik, tapi juga mental korban. Kami ingin kolaborasi ini dikristalkan menjadi program konkret,” kata Didi, Jumat (1/8/2025).
Baca Juga:
Antisipasi Gempa Sesar Lembang, BPBD Bandung Luncurkan Geotrack dan Edukasi Gempa Berseri
BPBD Kota Bandung Fokus Kurangi Kerawanan Sesar Lembang, Edukasi dan Kolaborasi Jadi Kunci
Menurutnya, pemerintah memiliki keterbatasan dalam fleksibilitas karena terikat regulasi, sementara Forum Zakat lebih leluasa dalam bergerak cepat. Kedua entitas ini diyakini bisa saling melengkapi, terutama dalam menjawab tantangan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana yang kian kompleks.
Salah satu isu utama yang menjadi perhatian adalah potensi gempa akibat aktivitas Sesar Lembang. Didi menyoroti rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat terkait tindakan yang harus dilakukan jika gempa akibat sesar tersebut benar-benar terjadi.
“Kalau kita tanya orang di jalan, apa yang harus dilakukan saat Sesar Lembang aktif? Mungkin dari 20 orang, hanya satu yang tahu. Ini menjadi prioritas utama untuk kita edukasikan,” tegasnya.
Dalam waktu dekat, BPBD bersama Forum Zakat akan memproduksi serangkaian video edukatif dan tutorial bertema kebencanaan. Materi tersebut akan disebarluaskan secara masif melalui berbagai kanal, termasuk media sosial dan jaringan komunitas. Diskominfo Kota Bandung juga akan terlibat aktif dalam produksi dan distribusi konten.
Tak hanya itu, program pelatihan lapangan seperti geotrack atau penelusuran langsung Sesar Lembang juga direncanakan. Masyarakat akan diajak mengenal titik-titik rawan, melihat langsung dampak pergeseran tanah, serta memahami risiko yang ada di sekitarnya.
“Kami juga akan petakan lokasi-lokasi dengan kerentanan tinggi dan mencari solusi penguatan lingkungan. Ini bagian dari mitigasi berbasis data dan komunitas,” ujarnya.
Dengan pendekatan kolaboratif dan edukatif ini, BPBD berharap masyarakat Kota Bandung tidak hanya siap secara fisik, tapi juga mental dalam menghadapi bencana yang mungkin terjadi. (Kyy/_Usk)