Wabah PMK Meluas, Pemkab Bantul Pantau Ketat Hewan Sapi di Perbatasan

Penulis: Aak

PMK Bantul
Ilustrasi PMK (Pixabay)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANTUL, TEROPONGMEDIA.ID — Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada sapi kian menyebar, Pemkab Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta memantau secara ketat keluar masuknya hewan ternak ke daerah ini.

Tujuannya, untuk mencegah penularan PMK terutama pada sapi yang kian hari semakin meluas. Jumlah kematian sapi akibat penyakit itu semakin bertambah.

DKPP Kabupaten Bantul mencatat, kasus PMK pada sapi per 8 Januari 2025 adalah:

  • Sapi yang sakit akibat PMK mencapai 249 ekor
  • Sapi yang terpaksa harus potong 2 ekor sapi
  • Sapi yang mati sebanyak 32 ekor
  • Titik penyebaran PMK mencakup 12 kecamatan dan 29 kelurahan

“Ya tentu keluar masuk ternak terus dipantau oleh teman-teman dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), jadi ada pantauan keluar masuk hewan,” kata Sekretaris Daerah (Sekda) Bantul Agus Budiraharja di Bantul, seperti dilansir Antara, Minggu (12/1/2025).

BACA JUGA: 503 Ekor Hewan Terjangkit PMK 61 Sapi Mati di Kabupaten Tasikmalaya

Menurut dia, pasar-pasar hewan di wilayah Bantul juga sudah dilakukan penutupan sementara agar tidak ada aktivitas transaksi ternak atau mobilisasi hewan ternak sampai situasi dan kondisi kembali terkendali.

“Pasar hewan kita lokalisir untuk tidak dilakukan transaksi, dan kalau pasarnya sudah tutup kan sebetulnya tidak ada lagi mobilisasi ke tempat kita, karena mereka mau ke mana kalau pasarnya ditutup,” katanya.

Selain memantau mobilisasi hewan ternak di Bantul, yang terus dilakukan petugas kesehatan hewan adalah mengidentifikasi sejak dini terhadap sapi-sapi yang mungkin ada gejala terjangkit PMK agar bisa segera diobati atau diperlakukan secara khusus.

“Tapi yang paling penting ada identifikasi sedini mungkin gejala-gejala PMK pada ternak serta upaya-upaya mereka selalu melakukan sosialisasi, semua tim turun melakukan sosialisasi kepada kelompok kelompok peternak,” katanya.

Terkait dengan vaksin, Sekda mengatakan, dari DKPP Bantul juga sudah melakukan vaksinasi terhadap sapi-sapi milik peternak dengan menggunakan vaksin yang sebelumnya telah dialokasikan pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian.

“Sudah dilaporkan ke kami, sudah melakukan vaksin, ada stok vaksin sekian, tentu kalau perlu bantuan vaksin dari pusat kita harus mengupayakan, supaya segera mengirimkan permintaan vaksin ke pusat, dan kalau diperlukan biaya untuk operasional kita siap dukung,” katanya.

 

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
rumah subsidi 18 meter persegi
Pemerintah Usahakan Cicilan Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Rp 600 Ribu per Bulan
dana pilkada Pemprov Jabar - utang BPJS Kesehatan
Ternyata Utang BPJS Rp300 M Pemprov Jabar Gegara Pilkada Serentak, Ini Penjelasannya
Pendaftaran BPJS
Cek Fakta: Pendaftaran Online BPJS Gratis 2025
dominasi Netflix
Menteri Meutya Sorot Dominasi Netflix Cs di Indonesia, Industri Penyiaran Lokal Terancam?
ai pekerja perempuan
Studi Terbaru PBB: AI Bakal Geser Pekerja Perempuan
Berita Lainnya

1

Mengawal Janji Konstitusi: Pendidikan Dasar Gratis Untuk Siapa?

2

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

3

DJP Jawa Barat Sita 133 Aset Penunggak Pajak Senilai Rp16,69 Miliar

4

Coding dan AI: Senjata Belajar di Era Society 5.0

5

Menunggu di Lorong Kota
Headline
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1
batu bara china di indonesia
Jangan Kaget! Peredaran Batu Bara China di Indonesia Makin Meluas
487281379_1075319464403975_6053229546435365057_n
Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.