BANDUNG,TM.ID: Virus cacar monyet, atau yang sering disebut sebagai monkeypox, adalah penyakit langka yang disebabkan oleh infeksi virus monkeypox. Virus ini masuk dalam kelompok Orthopoxvirus dan pertama kali ditemukan pada tahun 1958 pada koloni kera penelitian. Penyakit ini berasal dari hewan dan menular ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan seperti tupai, monyet, atau tikus yang terinfeksi virus monkeypox.
Cara Penularan Cacar Monyet
Cacar monyet dapat menular antarmanusia melalui percikan liur yang masuk melalui mata, mulut, hidung, atau luka di kulit. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, seperti pakaian penderita. M
Meskipun begitu, penularan antarmanusia memerlukan kontak yang lama. Virus ini memiliki masa inkubasi sekitar 6 hingga 21 hari, dengan 2 fase utama: fase prodromal dan fase erupsi.
BACA JUGA : Kemenkes: Kasus Cacar Monyet Bertambah di Indonesia Akibat Sex Berisiko
Gejala Cacar Monyet
Gejala pada fase prodromal mencakup demam, sakit kepala, lemas, nyeri punggung atau otot, serta pembesaran kelenjar getah bening dengan tanda-tanda benjolan di leher, ketiak, atau selangkangan.
Sementara itu, pada fase erupsi, muncul ruam kulit awal berupa bercak kemerahan di wajah yang kemudian menyebar ke telapak tangan, selaput mulut, selaput mata, dan area alat kelamin. Ruam ini awalnya berupa bintik-bintik yang kemudian berubah menjadi vesikel atau lenting, yaitu lepuhan kulit yang berisi cairan.
Selama beberapa hari, ruam akan mengering dan membentuk kerak di kulit. Perkembangan dari bintik hingga kerak ini biasanya berlangsung sekitar 10 hari. Hanya ketika kerak sudah tidak ada lenting baru, itu menandakan bahwa penderita tidak lagi menularkan virus.
Siapa yang Rentan Terkena Cacar Monyet?
Populasi yang lebih rentan terkena infeksi cacar monyet termasuk anak-anak, terutama yang berusia di bawah 8 tahun, orang dengan daya tahan tubuh rendah (imunokompromais), orang yang menderita penyakit keganasan, orang yang sedang dalam terapi obat-obatan, dan wanita hamil. Oleh karena itu, sangat penting bagi kelompok-kelompok ini untuk berhati-hati dan menghindari kontak dengan penderita.
Pengobatan dan Pencegahan Cacar Monyet
Hingga saat ini, belum ada obat khusus yang dapat mengatasi infeksi virus penyebab cacar monyet. Namun, penyakit ini dapat tertangani dengan cara mengendalikan gejala-gejala yang muncul melalui perawatan suportif dan pengobatan antivirus.
Selama mengalami gejala, penting untuk istirahat yang cukup dan mencukupi kebutuhan cairan dan nutrisi. Karantina juga sangat penting dengan berdiam di rumah dan membatasi kontak sosial dengan orang-orang di sekitar. Pada kasus gejala yang parah, penderita harus menjalani rawat inap di rumah sakit untuk mendapatkan pengobatan intensif.
(Hafidah/Usamah)