MEDAN,TM.ID: Beredar video penemuan lima jasad manusia di kampus Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan. Kejadian inipun viral di media sosial.
Menykapi hal itu, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri, Kolonel (Purn) Susanto membantah penemuan mayat yang membuat geger jagat maya.
Ia menyebut, penemuan itu merupakan cadaver yakni mayat yang dijadikan penelitian untuk mahasiswa fakultas kedokteran.
BACA JUGA: Sosok Mayat Tanpa Kepala di Jombang Terungkap, Polisi Beberkan Ciri-Cirinya
“Pertama, dengan tegas saya nyatakan tidak ada kasus pembunuhan di lingkungan Unpri seperti yang diisukan di masyarakat,” kata Susanto melansir tayangan Youtube Unpri Medan.
Susanto mengatakan, jika terjadi pembunuhan di lingkungan kampusnya, maka pihaknya akan melaporkan kepada pihak berwajib.
Ia juga menerangkan, Fakultas Kedokteran Unpri Medan berdiri sejak 2008. Pada fakultas tersebut memiliki beberapa ruang laboratorium untuk memudahkan proses belajar.
Salah satunya ruangan anatomi, yang mana sebagai penyimpanan cadaver. Terdapat ada lima cadaver di Unpri Medan.
“Ada 1 perempuan dan 4 laki-laki. Cadaver tersebut telah diadakan oleh rektor terdahulu. Kami sangat yakin di setiap Fakultas Kedokteran di Indonesia memiliki cadaver sebagai media pembelajaran,” terang Susanto.
Ia menyesalkan adanya oknum polisi yang tidak lebih dulu berkoordinasi dan menyebut cadaver sebagai korban pembunuhan.
“Kami sangat menyesalkan tindakan oknum polisi dari Polrestabes Medan yang kurang koordinasi karena pimpinan universitas tidak pernah dimintai keterangan secara resmi,” katanya menambahkan.
Lebih lanjut, kata Susanto, beberapa hari lalu ada oknum polisi yang mendatangi Unpri pada malam hari yang mendesak untuk melakukan penggeledahan. Dalam proses penggeledahan, tidak ada petugas yang mendampingi.
Oknum tersebut memaksa masuk hingga diberikan izin oleh satpam. Penggeledahan pun dilakukan sehingga ditemukan lima cadaver.
Susanto atas kejadian itu, meminta Kapolda Sumut untuk menindak oknum yang telah bertindak semena-mena di Unpri.
“Informasi yang kami terima telah terjadi pembunuhan di lingkungan Unpri. Bila ada kasus pembunuhan itu, kami hendak bertanya kepada bapak polisi terhormat. Pertama, kejadiannya dimana. Kedua, siapa pelapor. Ketiga, siapa korban. Keempat, siapa pelaku. Kelima, adakah alat bukti dan saksi,” ujar Susanto.
(Saepul/Aak)