BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tim kesehatan Persib Bandung, M. Rafi Ghani secara intens terus melakukan pemeriksaan terhadap cedera yang didapat Febri Hariyadi.
Rafi Ghani menilai cedera yang didapat Febri Hariyadi tergolong berat karena harus melakukan serangakaian pemeriksaan demi mendapat hasil akurat.
Febri merupakan salah seorang pemain Persib yang sebenarnya tampil gemilang di sepanjang gelara turnamen pramusim Piala Presiden 2024.
Hanya saja performa Febri harus terhenti usai mengalami cedera lutut di laga terakhir Grup A Piala Presiden kontra Persis Solo.
Kata Rafi cedera yang didapat Febri berangsur membaik usai spasme atau pembengkakan pada lututnya mulai menurun. Namun hal itu belum cukup untuk memastikan Febri pulih sepenuhnya karena tim kesehatan Persib masih menunggu hasil pemeriksaan MRI.
“Secara perjalanan cederanya membaik, tapi waktu kemarin saya melakukan pemeriksaan MRI dan hasilnya kita tunggu. Secara keseleruhan dan pembengkakan semuanya membaik Alhamdulillah,” kata Rafi kepada awak media.
Banyak dugaan bahwa cedera Febri tak bisa dianggap remeh, karena video Febri menggunakan kursi roda sempat viral di kalangan publik sepakbola. Hanya saja kata Rafi, dugaan tersebut belum bisa dipastikan kebenarannya karena ia sengaja meminta Febri menggunakan kursi roda agar lututnya tidak terlalu banyak melakukan aktifitas.
“Sebenarnya, pada saat itu Febri bisa berjalan. Cuman itu baru terjadi cedera, jadi memakai kursi roda itu dalam rangka imobilisasi supaya jangan banyak pegerakkan dulu pada bagian lutut yang cederanya. Supaya penyembuhannya lebih cepat,” tambah Rafi.
BACA JUGA: David da Silva Ciro Alves Dibuat “Tak Nyaman” Bojan Hodak Siapkan Pelapis Sepadan
Disinggung soal penyebab cedera tersebut, Rafi melanjutkan, dugaan sementara ialah adanya beban besar yang didapat Febri saat melangkah.
Ia memastikan cedera ini bukan dihasilkan dari benturan dengan pemain lawan, melainkan adanya beban berlebih ketika Febri melakukan gerakan.
“Ya jadi termasuk automatic injury, jadi ada beban berlebihan dari badannya sendiri. Jadi tidak ada sentuhan atau benturan. Ada posisi yang menyebabkan gaya atau beban bagian lutut kirinya berlebihan sehingga menyebabkan cedera.” tutup Rafi.
(RF/Dist)