BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Islam Makhachev tidak ingin setengah-setengah dalam menyambut pertarungan penting di UFC 322.
Petarung asal Rusia itu dijadwalkan naik ke oktagon pada November mendatang untuk menghadapi bintang baru asal Australia, Jack Della Maddalena, dalam perebutan gelar kelas welter.
Pertarungan ini bukan hanya sekadar langkah baru dalam kariernya, tetapi juga menjadi ujian terberat Makhachev sejak ia menapaki tangga juara di UFC.
Dengan lawan yang terkenal tangguh dalam pertarungan bawah sekaligus memiliki kemampuan striking yang tajam, Makhachev bersama timnya menyiapkan skema latihan yang terstruktur dalam beberapa tahap, tersebar di empat negara berbeda.
Menurut manajer Makhachev, Rizvan Magomedov, persiapan panjang ini dimulai dari Kislovodsk, sebuah kota pegunungan di Rusia yang terkenal dengan fasilitas olahraga serta kondisi alam yang mendukung pembentukan stamina. Di ketinggian udara yang lebih tipis, Makhachev mengasah ketahanan fisik serta daya tahan tubuhnya.
“Persiapan berjalan dengan lancar. Dia sudah menyelesaikan tahap pertama di Kislovodsk. Itu penting untuk membangun fondasi sebelum masuk ke latihan teknis,” ujar Magomedov, melansir Championat.com, Selasa (16/9/2025).
Usai dari Kislovodsk, Makhachev kembali ke kampung halamannya di Dagestan. Di sinilah ia berlatih teknik gulat dan sambo, dua disiplin yang selama ini menjadi ciri khas petarung asal wilayah Kaukasus tersebut.
Di Dagestan, Makhachev juga berlatih bersama sejumlah rekan setim yang merupakan bagian dari generasi emas petarung Rusia, termasuk mereka yang telah mengharumkan nama negara di UFC dan ajang-ajang lain.
“Di sini, dia punya sparring partner yang tepat untuk mempertajam kemampuan grappling,” tambah Magomedov.
Setelah itu, agenda Makhachev berlanjut ke Abu Dhabi, Uni Emirat Arab. Ia akan menghabiskan waktu sekitar satu bulan di sana. Abu Dhabi dipilih bukan tanpa alasan.
Selain fasilitas yang lengkap, kota ini juga menjadi pusat persiapan banyak petarung dunia karena dukungan pemerintah setempat terhadap olahraga bela diri campuran.
Di sana, Makhachev tidak hanya ditemani rekan satu timnya, tetapi juga bisa berlatih dengan petarung elite lain yang sedang bersiap untuk ajang UFC dan PFL.
“Di Dubai atau Abu Dhabi, lingkungannya sangat kompetitif. Banyak juara dunia lain berlatih di sana, jadi kualitas sparring sangat tinggi,” jelas Magomedov.
Lima pekan sebelum pertarungan, Makhachev akan terbang ke New York, Amerika Serikat. Tahap akhir ini dianggap krusial karena fokusnya bukan lagi membangun fisik, melainkan menyempurnakan strategi menghadapi Jack Della Maddalena.
Baca Juga:
UFC 322 Suguhkan Duel Ganas, Kehadiran ‘Kloning’ Khamzat Chimaev Jadi Monster Baru Oktagon
Pelatih utama Makhachev di American Kickboxing Academy (AKA), Javier Mendez, menegaskan bahwa duel ini akan menjadi ujian besar. Ia menilai Maddalena bukan sekadar striker biasa, melainkan memiliki pertahanan bawah yang solid berkat bimbingan Craig Jones, grappler kelas dunia.
“Dia benar-benar punya teknik pertarungan bawah yang bagus. Craig Jones adalah grappler kelas dunia, dan kehadirannya membuat Jack semakin lengkap. Dia juga berlatih dengan petarung elite lain, juara-juara dunia. Jadi, kami sama sekali tidak meremehkannya,” ujar Mendez, melansir Middleeasy.com.
Legenda UFC asal Dagestan, Khabib Nurmagomedov, yang juga rekan seperguruan Makhachev, memberi peringatan bahwa duel melawan Maddalena akan menjadi salah satu yang terberat dalam karier sahabatnya itu. Namun, ia tetap yakin Makhachev bisa mengatasi tantangan dengan persiapan matang.
Bagi Makhachev, pertarungan di UFC 322 akan menentukan reputasinya di kelas welter setelah mendominasi kelas ringan. Ia tidak hanya membawa nama pribadi, tetapi juga warisan panjang Dagestan dalam dunia MMA.
Dengan program latihan bertahap yang menyebar dari Rusia, Dagestan, Abu Dhabi, hingga Amerika Serikat, persiapan Makhachev tampak lebih detail dibandingkan sebelumnya. Semua ini dilakukan demi memastikan ia bisa tampil dalam kondisi terbaik saat menghadapi Jack Della Maddalena.
November mendatang, publik UFC akan menantikan apakah persiapan panjang ini mampu membuahkan hasil. Satu hal yang pasti, Islam Makhachev tidak ingin meninggalkan celah sedikit pun dalam perjalanannya menuju puncak kelas welter.
(Budis)