BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Setahun lalu, Amanda Anisimova hanya bisa menyaksikan Wimbledon dari kejauhan, tertahan di babak kualifikasi dengan peringkat yang jauh dari daftar unggulan.
Kini, petenis muda asal Amerika Serikat itu berdiri di panggung tertinggi Grand Slam rumput, menatap final Wimbledon perdananya.
Bukan kisah kemenangan biasa, ini adalah cerita kebangkitan.
Petenis berusia 23 tahun itu tampil luar biasa dalam semifinal penuh tensi, menumbangkan unggulan pertama Aryna Sabalenka lewat pertarungan tiga set: 6-4, 4-6, 6-4, dalam laga yang berlangsung selama 2 jam 37 menit.
Hasil ini menjadi kemenangan pertama Anisimova atas petenis peringkat 1 dunia, dan yang keenam atas petenis peringkat 5 besar.
Tak hanya itu, ia kini unggul 6-3 dalam rekor pertemuan dengan Sabalenka. Di musim rumput 2025, Anisimova mencatatkan 12 kemenangan dan hanya dua kekalahan, sebuah bukti konsistensi dari pemain yang sempat hampir hilang dari radar tenis dunia.
Namun jalan menuju titik ini bukan tanpa luka. Pada musim 2023, Anisimova membuat keputusan berat: rehat total dari tenis selama tujuh bulan demi memulihkan kesehatan mentalnya. Sebuah keputusan yang saat itu dianggap nekat oleh banyak orang.
“Banyak yang bilang saya tak akan bisa kembali ke level atas jika terlalu lama meninggalkan olahraga ini. Tapi saya tahu, saya butuh waktu itu untuk menyelamatkan diri saya sendiri,” kenangnya.
Setahun setelah rehat itu, Anisimova perlahan membangun kembali permainannya. Ia masuk final WTA 1000 pertamanya di Toronto, lalu memenangkan gelar prestisius di Doha.
Dari luar 100 besar, ia kini merangkak ke 10 besar dunia, dan menjadi petenis pertama kelahiran abad ke-21 yang mencapai final Wimbledon, sekaligus petenis ketujuh dari generasi yang sama yang lolos ke final Grand Slam.
Anisimova juga mencatat sejarah sebagai petenis kedua di Open Era yang mencapai final Grand Slam setahun setelah kalah di babak kualifikasi turnamen yang sama mengikuti jejak Bianca Andreescu di US Open 2019.
Kini hanya satu langkah lagi menuju gelar Grand Slam perdananya. Di final, ia akan menghadapi lawan tangguh: unggulan kedelapan dan juara bertahan French Open, Iga Swiatek.
(Budis)