BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Peristiwa tragis dialami seorang tukang ojek bernama Misto tewas diduga akibat ditembak oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Kampung Wundu, Distrik Dokome, Kabupaten Puncak Jaya, Papua Pegunungan, Rabu (17/9/2025).
Jenazah Misto ditemukan dengan luka tembak di bagian leher belakang tembus rahang kanan tak jauh dari motornya di Kampung Wundu. Warga baru melaporkan kejadian itu kepada aparat keamanan, Kamis (18/9/2025)
Wakasatgas Humas Satgas Operasi Damai Cartenz Kompol Yusuf Tauziri mengatakan, setelah menerima laporan, timnya bersama personel dari Polres Puncak Jaya langsung menuju tempat kejadian perkara (TKP).
“Evakuasi dimulai pukul 07.30 WIT saat tim bergerak dari RSUD Mulia menuju lokasi kejadian. Setibanya di Kampung Wundu pukul 08.30 WIT, jenazah berhasil dievakuasi dan langsung dibawa kembali ke RSUD Mulia,” kata Yusuf seperti dikutip TEropongmedia. .
Setiba di rumah sakit pukul 09.30 WIT, tim medis langsung memeriksa jenazah dan memastikan korban mengalami luka tembak pada bagian leher belakang tembus ke rahang kanan.
Baca Juga:
KSAD Telusuri Laporan Warga Australia Pemasok Senjata ke KKB Papua
6 Personel Satgas Maleo Terkepung di Yalimo Papua Berhasil Dievakuasi, 3 Luka Parah
“Dari hasil rontgen, tidak ditemukan proyektil bersarang di tubuh korban,” ujarnya.
Yusuf menambahkan, dari lokasi kejadian pihaknya menemukan barang barang pribadi korban berupa satu motor Yamaha Jupiter MX King, satu hand phone Vivo, uang tunai Rp 1,7 juta, pakaian, helm, tas kecil berisi keris, gelang tasbih, hingga rompi ojek Mulia bernomor 217.
“Tidak ada barang pribadi korban yang hilang, sehingga dugaan kami ini bukan perampokan, tetapi aksi dari KKB. Dugaan ini juga diperkuat dengan pernyataan mereka (KKB) di media sosial, di mana TPNPB Kodap XXVIII Yambi pimpinan Tenggamati Enumbi mengeklaim bertanggung jawab atas penembakan tersebut. Tim akan terus mendalami dan memverifikasi kebenaran klaim tersebut,” jelas Yusuf.
Setelah dilakukan pemeriksaan medis, jenazah korban disalatkan di Masjid Al-Mujahidin Mulia pada pukul 10.50 WIT. Selanjutnya, jenazah diterbangkan menggunakan pesawat Alda Air menuju Sentani, Jayapura sebelum diberangkatkan ke kampung halamannya di Probolinggo, Jawa Timur, untuk dimakamkan.
Hingga saat ini, aparat gabungan masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait peristiwa tersebut.
“Kami pastikan keamanan masyarakat tetap menjadi prioritas. Tim di lapangan akan terus bekerja untuk memberikan rasa aman bagi warga Puncak Jaya,” pungkas Yusuf. (usamah kustiawan)