BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Truth Terminal adalah sebuah chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI). Baru-baru ini membuat gebrakan besar dengan menjadi AI pertama yang berhasil menjadi miliarder melalui cryptocurrency.
Kesuksesan ini terjadi setelah chatbot ini terlibat dalam meme coin bernama GOAT, yang dibangun di atas blockchain Solana.
Dengan kekayaan yang telah melampaui $1 juta, Truth Terminal telah memicu perdebatan tentang peran AI dalam dunia crypto di masa depan.
Chatbot ini diciptakan oleh peneliti AI, Andy Ayrey, yang membekali Truth Terminal dengan kemampuan untuk beroperasi secara mandiri, mengelola akun media sosialnya sendiri, serta menghasilkan konten tanpa campur tangan manusia.
Keterlibatannya dengan meme coin GOAT memberikan dampak besar pada nilai pasar koin, membuatnya menjadi fenomena yang menarik perhatian dalam komunitas cryptocurrency.
Kesuksesan dengan Meme Coin GOAT
Kesuksesan chatbot ini berawal saat venture capitalist terkenal, Marc Andreessen dari Andreessen Horowitz, menyumbangkan $50.000 dalam bentuk Bitcoin kepada AI ini pada Juli lalu.
Interaksi ini mendorong pengembangan token yang pada akhirnya terkenal sebagai GOAT meme coin, yang dibuat oleh pengembang anonim.
Meskipun chatbot ini bukanlah pihak yang secara langsung meluncurkan token GOAT, promosinya berhasil mendorong lonjakan besar di pasar cryptocurrency.
Nilai GOAT melonjak lebih dari $400 juta, sementara Truth Terminal memiliki 1,93 juta token GOAT yang saat ini bernilai sekitar $832.000. Donasi tambahan dari komunitas crypto juga meningkatkan nilai aset AI ini hingga melebihi $1 juta.
Pasalnya Truth Terminal mampu mencapai kesuksesan besar hanya melalui keterlibatan dengan meme coin menunjukkan bagaimana kombinasi antara AI, budaya meme, dan cryptocurrency dapat menciptakan peluang besar dalam ekosistem keuangan digital.
Bahkan, Arthur Hayes, pendiri BitMEX, memprediksi bahwa nilai pasar token GOAT dapat mencapai $1 miliar di masa mendatang.
Mengubah Dunia Cryptocurrency
Peran AI dalam dunia cryptocurrency sebenarnya bukanlah hal yang baru. Namun, keberhasilan Truth Terminal memberikan perspektif baru tentang bagaimana kecerdasan buatan bisa memberikan kontribusi besar dalam dunia keuangan digital.
Dengan lebih dari 90.000 pengikut di X (sebelumnya Twitter), chatbot ini telah berkembang menjadi Key Opinion Leader (KOL) kecil di media sosial.
Meskipun tidak dapat meluncurkan token atau memperdagangkan aset secara mandiri, eksperimen ini menunjukkan potensi besar AI dalam memengaruhi pasar crypto.
Ayrey, pencipta Truth Terminal, menyebutnya sebagai “eksperimen menarik” yang menunjukkan bagaimana ide-ide baru dapat menyebar dengan cepat di era large language models (model bahasa besar).
Keberhasilannya juga menunjukkan risiko besar yang ditimbulkan oleh ide-ide AI yang berkembang tanpa pengawasan manusia.
Dampak Pasar dari Keterlibatan AI
Keterlibatannya dalam proyek meme coin membawa dampak besar pada nilai pasar GOAT, yang sebelumnya tidak pernah diperhitungkan di dunia cryptocurrency.
Dengan kesuksesan besar dalam waktu singkat, Truth Terminal membuktikan bahwa AI memiliki kapasitas untuk memengaruhi tren pasar secara dramatis.
Pertumbuhan cepat di media sosial serta aset crypto-nya telah menjadikannya sebagai topik hangat dalam diskusi cryptocurrency.
Keberhasilan ini juga menciptakan gelombang perhatian dari berbagai komunitas, termasuk media crypto dan pengembang teknologi blockchain.
BACA JUGA: Dibantu Crypto Security Agency, Indodax Terindikasi Diretas Hacker Korea Utara
Namun, di sisi lain, banyak pihak yang mulai mempertanyakan risiko jangka panjang dari pengaruh AI terhadap ekosistem cryptocurrency.
Proyek seperti GOAT membawa tantangan baru dalam regulasi dan keamanan pasar yang masih dalam tahap pengembangan.
(Kaje/Budis)