JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyatakan AS dan Indonesia telah mencapai sejumlah kesepakatan dagang. Mulai dari penurunan tarif impor AS menjadi 19% yang sebelumnya 35%, hingga keputusan Indonesia membebaskan bea masuk produk-produk AS.
Kesepakatan tersebut diumumkan Trump melalui platform Truth Social pada Senin (15/7/2025). Ia mengatakan, bahwa kesepakatan itu tercapai setelah berbicara langsung dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto melalui sambungan telepon.
Namun, isi kesepakatan ini menimbulkan sejumlah tanda tanya soal posisi tawar Indonesia, terutama ketika melihat skema timbal balik yang tampaknya tidak setara.
Trump menyebut, Indonesia sepakat memberikan akses penuh produk AS termasuk peternakan, pertanian, dan perikanan ke pasar tanah Air.
“Kesepakatan bersejarah ini membuka SELURUH PASAR Indonesia untuk Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam sejarah,” tulis Trump.
Dalam kesepakatan itu, kata Trump, Indonesia juga sepakat untuk membeli produk energi dari Amerika Serikat senilai USD 15 miliar atau sekitar Rp 224 triliun.
Indonesia juga berkomitmen mengimpor produk pertanian Amerika Serikat senilai USD 4,5 miliar . Produk-produk ini kemungkinan meliputi hasil pertanian unggulan seperti gandum, kedelai, dan jagung, yang selama ini menjadi andalan ekspor AS.
Ia menyebut, indonesia juga bakal membeli membeli 50 unit pesawat Boeing, termasuk tipe Boeing 777.
Perlu dicatat dalam kesepakatan ini, Indonesia akan dikenakan tarif 19 persen untuk semua barang yang diekspor ke Amerika Serikat. Sebaliknya, barang-barang yang diimpor AS ke Indonesia akan dibebaskan bea tarif dan hambatan non-tarif.
Trump juga menyebut akan menerapkan mekanisme anti-transshipment, yang berarti jika terjadi pengalihan barang melalui Indonesia dari negara ketiga dengan tarif lebih tinggi, maka tarif negara asal tetap akan diberlakukan.
Ketentuan ini bisa berdampak pada aktivitas ekspor ulang dan jasa logistik Indonesia, khususnya di pelabuhan-pelabuhan besar yang selama ini menangani pengiriman regional.
Dengan kata lain, andaikata negara Laos yang saat ini memiliki tarif lebih tinggi daripada yang dikenakan untuk Indonesia mengekspor barang mereka ke Indonesia agar kemudian diekspor kembali ke AS, maka AS akan mengenakan tarif kepada Indonesia sebesar 40%, bukan tarif 19% yang berlaku untuk Indonesia.
Baca Juga:
Trump Puji Habis-habisan Prabowo, Usai RI Gratiskan Bea Masuk Produk AS
Trump Ingin Jadikan UFC Simbol Perayaan Nasional, Rencanakan Duel di Halaman Gedung Putih
Sementara itu, Donald Trump secara terbuka menghujani Presiden Prabowo Subianto dengan pujian usai berhasil melakukan negosiasi dagang antara Indonesia dan Amerika Serikat.
Trump menyebut jika dirinya jarang melakukan negosiasi langsung dengan kepala negara lain, dan mengklaim memberikan pengecualian khusus untuk Prabowo.
“Jarang sekali bernegosiasi langsung dengan seorang kepala negara, tetapi dengan Presiden Prabowo adalah keharusan,” kata Trump seperti disampaikan oleh Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya di akun Instagram resmi @sekretariat.kabinet, Kamis (17/7/2025).
Ia menilai, bahwa Prabowo mampu memperjuangkan kepentingan nasional Indonesia dengan kepiawaian yang luar biasa.
Tak berhenti disitu, Trump bahkan memuji Prabowo sebagai sosok yang sangat populer, kuat, cerdas serta seorang presiden yang hebat.
“Sangat populer, kuat, cerdas. Dan kami menyepakati perjanjian, kami mendapatkan akses penuh ke Indonesia, segalanya,” puji Trump.
Dalam beberapa kesempatan terpisah, ia juga menyatakan rasa hormat dan apresiasinya kepada Prabowo setelah berhasil mencapai kesepakatan yang menguntungkan kedua negara.
“Indonesia hebat, dia Presiden (Prabowo) yang hebat, dan kami membuat kesepakatan hebat,” ujar Trump di Bandara Joint Base Andrews, AS, pada Selasa (15/7/2025).
(Dist)