Tradisi Sunda Wiwitan dan Akar Budaya di Tatar Pasundan

Penulis: hafidah

Tradisi Sunda Wiwitan
(Pinterest)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Tradisi Sunda Wiwitan, sebuah kepercayaan masyarakat Sunda yang secara turun-temurun, merupakan bukti nyata kelestarian budaya dan kearifan lokal di tanah Pasundan.

Masyarakat yang menganut kepercayaan ini mempraktikkan sistem monotheisme kuno, meyakini adanya kekuasaan tertinggi yang disebut Sang Hyang Kersa atau Batara Tunggal.

Kata “Wiwitan” sendiri memiliki arti asal, pertama, mula, jati, dan pokok. Hal ini menunjukkan bahwa tradisi ini merupakan akar budaya Sunda yang telah ada sejak lama.

Tradisi Sunda Wiwitan tersebar di sejumlah wilayah Jawa Barat, di antaranya Cisolok (Sukabumi), Kanekes, Lebak (Banten), Ciptagelar Kasepuhan Banten Kidul, Kuningan, Cigugur, Kampung Naga, Cirebon, hingga Samarang (Garut).

Masyarakat Sunda Wiwitan, yang wilayahnya seringkali dianggap sebagai area wisata, telah menunjukkan kemampuan beradaptasi dengan dunia luar untuk mempertahankan kelestarian budaya mereka.

Mereka terkenal sebagai masyarakat yang berpegang teguh pada ajaran nenek moyang, namun tetap terbuka terhadap masyarakat umum dan modernisasi.

Ajaran dalam Tradisi Sunda Wiwitan

Tradisi Sunda Wiwitan memiliki sejumlah ajaran yang dipegang teguh oleh para penganutnya, di antaranya:

1. Menghormati Alam

Masyarakat Sunda Wiwitan diajarkan mengenai hubungan erat antara manusia dan alam. Mereka memahami bahwa manusia memiliki ketergantungan terhadap alam untuk bertahan hidup, mulai dari sumber air, hasil pertanian, hingga tempat tinggal.

Konsep menghormati alam ini juga tercermin dalam larangan merusak hutan dan lingkungan, seperti yang dipraktikkan oleh Suku Baduy Dalam.

2. Sistem Kepercayaan

Masyarakat Sunda Wiwitan percaya bahwa kekuasaan tertinggi berada di tangan Sang Hyang Kersa. Selain itu, mereka juga mempercayai adanya tiga alam manusia:

  • Buana Nyungcung: Tempat bersemayam Sang Hyang Kersa, alam tertinggi.
  • Buana Panca: Tempat tinggal manusia dan makhluk hidup lainnya.
  • Buana Larang: Alam terbawah yang diibaratkan seperti neraka.

BACA JUGA : Mengenal Tradisi Upacara Ngaruwat Bumi Warga Jawa Barat

Tradisi Sunda Wiwitan, dengan ajaran dan praktiknya yang unik, merupakan warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Sunda.

Kepercayaan ini mengajarkan tentang pentingnya menghormati alam, menjaga kelestarian lingkungan, dan memegang teguh nilai-nilai luhur yang diwariskan oleh leluhur.

 

(Hafidah Rismayanti/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Kecurangan Beras
Mentan Ungkap Kecurangan Distribusi Beras, Rugikan Konsumen hingga Rp99,35 Triliun
Agung Yansusan
Perda Perlindungan Anak Belum Optimal, DPRD Jabar Soroti Kinerja OPD dan Kurangnya Sosialisasi
Fariz RM
Usia 66 Tahun Masih Pakai Narkoba, Fariz RM Mengaku Kalah dari Tekanan Hidup
Forever We Are Young
Film 'Forever We Are Young' Siap Tayang Global, Ini Bocorannya
Nikita Mirzani
Bongkar-Bongkaran di Pengadilan, Ini Isi Dakwaan Nikita Mirzani
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Seorang Warga Sroyo Jateng Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi Sapi Hibah dari Kementan

3

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

4

Daftar Pajak Isuzu Panter 2024, Lengkap Semua Tipe!

5

Cristiano Ronaldo Resmi Perpanjang Kontrak Bersama Al Nassr Hingga 2027
Headline
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Sumatera Selatan Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Karhutla
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Persib Tolak Uang Kadedeuh dari Sekda Jawa Barat
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Disnaker Kota Bandung Genjot 800 Pelatihan Gratis untuk Warga, Langkah Strategis Turunkan Pengangguran
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.