BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dosen Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis (SKHB) IPB University, Dr. drh. Hadri Latif, MSi mengungkapkan, cara pengelolaan limbah hewan kurban pasca Idul Adha.
“Tetapi ada syarat-syarat yang dipersiapkan lebih awal agar tidak berisiko terhadap kesehatan masyarakat,” katanya melansir laman IPB, Senin (17/06/2024).
Pasalnya, di balik momen penuh makna tersebut, terdapat potensi bahaya kesehatan yang mengintai masyarakat jika limbah hewan kurban tidak dikelola dengan benar.
BACA JUGA: Poltera Sukses Ciptakan Alat Bantu Pembuka Kulit Hewan Kurban
Limbah organik seperti darah, kotoran, dan sisa daging yang dibiarkan terbuka dapat menjadi sarang bagi bakteri dan virus. Selain itu, bau busuk yang dihasilkan juga dapat mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar.
Bakteri patogen seperti E. coli dan Salmonella dapat berkembang biak dalam limbah hewan kurban yang tidak dikelola dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan infeksi serius pada manusia. Selain itu, pencemaran air dan tanah akibat limbah ini juga dapat menimbulkan risiko kesehatan jangka panjang bagi masyarakat.
Cara Mengelola Limbah Hewan Kurban
Adapun tahapan untuk mengelola limbah hewan kurban, antara lain:
1. Persiapan Sebelum Penyembelihan
Sebelum proses penyembelihan dilakukan, penting untuk melakukan persiapan yang tepat. Area penyembelihan harus bersih dan jauh dari pemukiman padat. Peralatan yang digunakan juga harus steril untuk mencegah kontaminasi.
2. Proses Penyembelihan yang Higienis
Selama proses penyembelihan, perlu diperhatikan agar darah dan limbah lainnya tidak menyebar ke lingkungan sekitar. Gunakan wadah khusus untuk menampung darah dan sisa organ. Penggunaan antiseptik pada area penyembelihan juga dianjurkan untuk membunuh bakteri yang mungkin ada.
3. Limbah Padat
Limbah padat seperti tulang, kulit, dan sisa daging harus segera dikumpulkan dan dibuang dengan benar. Salah satu cara yang efektif adalah dengan mengubur limbah tersebut di dalam tanah.
Pastikan lubang penguburan cukup dalam untuk mencegah bau menyebar dan mencegah hewan liar menggali limbah tersebut.
4. Pengelolaan Limbah Cair
Limbah cair seperti darah dapat diolah dengan cara dicampur dengan kapur atau bahan kimia lainnya untuk menetralisir bakteri. Limbah cair juga dapat diolah melalui instalasi pengolahan air limbah (IPAL) agar aman dibuang ke lingkungan.
Masyarakat juga harus berperan aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan saat perayaan Iduladha. Dengan kesadaran bersama, potensi bahaya kesehatan akibat limbah hewan kurban dapat diminimalisir.
(Saepul/Aak)