BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Timnas Indonesia naik peringkat FIFA berkat kemenangan tipis 1-0 atas Myanmar di laga pembuka Grup B Piala AFF 2024, Senin, (9/12/2024). Posisi Indonesia naik ke peringkat 124 dunia dari peringkat 125 .
Kemenangan atas Myanmar tersebut memberikan tambahan poin sebesar 1,8 bagi Indonesia, sehingga total poin mereka meningkat dari 1.135,11 menjadi 1.136,91. Kenaikan ini sekaligus memperlebar jarak dengan Malaysia, yang masih tertahan di posisi 132 dunia.
Di sisi lain, skuad Malaysia justru kehilangan poin setelah hanya mampu bermain imbang 2-2 melawan Kamboja, yang berada di peringkat 180 dunia. Hasil ini memberikan efek negatif terhadap peringkat mereka, dengan pengurangan 0,90 poin.
Vietnam dan Thailand Tetap Dominan di ASEAN
Vietnam juga menunjukkan performa impresif setelah menaklukkan Laos dengan skor telak 4-1 dalam laga pembuka Grup B. Kemenangan ini membawa Vietnam naik satu tingkat, dari peringkat 116 ke 115 dunia, dengan tambahan 1,3 poin.
Thailand masih menjadi pemimpin di antara negara-negara Asia Tenggara, bertahan kokoh di peringkat 97 dunia. Posisi ini menjadikan mereka salah satu tim terkuat di kawasan ASEAN.
BACA JUGA : Tiba di Arab Saudi, Timnas Esports Indonesia Siap Bersaing di FIFAe World Cup 2024
Timnas Indonesia Bersiap Hadapi Laos dan Vietnam
Timnas Indonesia berpeluang meraih tambahan poin lebih besar jika mampu meraih kemenangan dalam dua laga berikutnya.
Pertandingan melawan Laos dijadwalkan berlangsung pada Kamis, (12/12/2024), pukul 20.00 WIB. Setelah itu, Indonesia akan bertemu lawan berat, Vietnam, pada Minggu, (15/12/2024), di Stadion Viet Tri.
Pertandingan melawan Laos menjadi peluang emas bagi Indonesia untuk memperkuat posisinya sebelum laga krusial melawan Vietnam.
Performa apik Timnas Indonesia di dua laga mendatang tak hanya akan memperbaiki peringkat ranking FIFA, tetapi juga menjadi langkah besar menuju fase selanjutnya di Piala AFF 2024.
Kompetisi semakin memanas, dan Timnas Indonesia punya kesempatan emas untuk membuktikan diri sebagai kekuatan baru di kawasan ASEAN.
(Hafidah Rismayanti/Budis)