DEPOK, TEROPONGMEDIA.ID — Tim gabungan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KemenP2MI) bersama Resmob Polresta Bandara Soekarno-Hatta berhasil menangkap tiga orang terduga calo Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal yang bertujuan ke Qatar dan Arab Saudi.
Ketiga tersangka berinisial R, S, dan SS diamankan di lokasi berbeda dalam operasi yang digelar pada Sabtu (22/2) dan Minggu (23/2) dini hari.
Melalui pernyataan pers yang dirilis Minggu (23/2/2025), KemenP2MI mengungkapkan bahwa R ditangkap di kediamannya sekaligus lokasi penampungan calon PMI ilegal di Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat.
Sementara itu, S dan SS diamankan saat hendak mengantar dua calon PMI ilegal di Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (22/2).
Penangkapan R merupakan hasil pengembangan dari upaya tim yang sebelumnya berhasil mencegah dua perempuan yang diduga akan menjadi calon PMI ilegal dengan penempatan sebagai penjaga lansia dan asisten rumah tangga di Arab Saudi dan Qatar.
Tim mulai menelusuri informasi dan memantau lokasi penampungan calon PMI ilegal di Jatimulya sejak Jumat (21/2).
Pada Sabtu (22/2), tim melihat dua calon PMI ilegal keluar dari Jatimulya menuju Cibubur, di mana mereka diserahkan kepada S dan SS sebelum dibawa ke Bandara Soekarno-Hatta.
Setibanya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, tim berkoordinasi dengan Polresta Bandara Soekarno-Hatta untuk mencegah dan menyelamatkan dua calon PMI ilegal berinisial JU asal Lampung dan AS asal Palu, Sulawesi Tengah.
“Berdasarkan keterangan calon PMI, gaji yang dijanjikan sekitar Rp7 juta. Uang fee sebesar Rp3 juta hingga Rp6 juta juga telah ditransfer ke rekening masing-masing calon PMI,” tulis laporan KemenP2MI.
BACA JUGA
Federasi Buruh Migran Ungkap KP2MI Soal Bikin Paspor Khusus Bagi Pekerja Migran Ngawur
Raffi Ahmad dan Menteri Karding Bahas #KaburAjaDulu: Solusi untuk Pekerja Migran Indonesia?
Selain itu, tim juga menyelamatkan dua calon PMI ilegal lainnya berinisial AW dan NL yang ditemukan di lokasi penampungan di Jatimulya, Depok. Keduanya berasal dari Palu, Sulawesi Tengah, dan rencananya akan ditempatkan di Qatar sebagai asisten rumah tangga.
Operasi ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memberantas praktik perdagangan manusia dan perlindungan terhadap pekerja migran Indonesia.
KemenP2MI mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penipuan dan praktik calo PMI ilegal yang mengancam keselamatan dan hak-hak pekerja migran.
(Aak)