CIANJUR, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Kebudayaan kembali melanjutkan penelitian dan pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang di Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Sebanyak 10 ahli dari berbagai bidang dan 100 peneliti dalam negeri terlibat dalam proyek ini.
Ali Akbar, arkeolog sekaligus ketua tim pemugaran, menjelaskan bahwa koordinasi dengan Kementerian Kebudayaan telah dilakukan untuk menyusun jadwal kegiatan dan menentukan para ahli yang akan terlibat.
“Pelaksanaannya dimulai awal Agustus,” ujar Ali Akbar, mengutip Antara, Selasa (29/7/2025).
Fokus penelitian kali ini adalah mengungkap misteri di balik struktur pilar batu tegak yang terlihat di permukaan situs. Pilar tersebut diduga menjadi bagian fondasi bangunan prasejarah yang pertama kali ditemukan oleh peneliti Belanda, N.J. Krom, pada 1914.
“Pemugaran akan berlangsung selama tiga bulan dengan luas area penelitian menyesuaikan hasil kajian awal, termasuk kemungkinan adanya lapisan budaya yang berbeda,” jelas Ali.
Situs seluas 291.800 meter persegi ini diyakini sebagai bukti kemajuan ilmu pengetahuan dan peradaban masa lalu, dengan arsitektur yang dirancang secara presisi. Hasil ekskavasi sebelumnya menunjukkan adanya struktur bangunan lain di bawah permukaan yang masih menyimpan banyak misteri.
“Kami menduga ada ruangan di bawah struktur, pertanyaan tentang usia lapisan terdalam, hingga penyebab hilangnya peradaban yang membangun situs ini. Penelitian lanjutan diharapkan bisa menjawab itu semua,” tambahnya.
BACA JUGA
Fenomena Aneh Capung Situs Gunung Padang yang Tak Mau Hinggap di Teras Paling Suci
Fadli Zon: Pemugaran Situs Gunung Padang akan Dilakukan Meski Tanpa Cetak Biru
Situs Gunung Padang terdiri dari batuan kekar tiang (columnar joints) yang disusun membentuk tangga, dinding, teras, dan pilar. Penelitian tahap awal sebelumnya mengungkap bahwa pilar batu tegak di permukaan berasal dari sekitar tahun 500 Masehi, sementara struktur di kedalaman empat meter berusia 500 SM, dan lapisan lebih dalam lagi mencapai 5.200 SM.
Dengan dilanjutkannya penelitian ini, diharapkan lebih banyak fakta sejarah dan arkeologis dari Situs Gunung Padang dapat terungkap.
(Aak)