Tesla Rilis Penjualan Produksi Tahun 2024, Hasilnya Cukup Mencengangkan!

Produksi Tesla
(dok. Pixabay)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Perusahaan kendaraan listrik terbesar di Amerika Serikat yaitu Tesla, telah rilis angka hasil produksi dan pengiriman pada tahun 2024. Hasilnya ternyata tidak cukup menggembirakan, sebab menunjukan penurunan angka produksi dari tahun sebelumnya.

Melansir dari The verge, sepanjang tahun 2024, Tesla merilis telah memproduksi 1,77 juta unit mobil sepanjang tahun ini. Angka tersebut menunjukkan penurunan sekitar 4 persen dari tahun sebelumnya. Sementara itu, pengiriman kendaraan mencapai 1,79 juta unit, turun sekitar 1 persen dari tahun 2023. Tesla juga mencatatkan penggunaan penyimpanan energi sebesar 31,4 GWh.

Rekor Kuartal Keempat

Meski demikian, Tesla berhasil mencetak rekor pengiriman pada kuartal keempat dengan total 495.570 kendaraan yang sampai ke tangan pelanggan. Selain itu, penggunaan produk penyimpanan energi pada periode tersebut mencapai 11 GWh, yang juga merupakan angka tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. Selama kuartal terakhir ini, Tesla memproduksi 459.445 kendaraan, dengan mayoritas berupa Model 3 dan Y.

Namun, capaian di akhir tahun tersebut belum mampu menutupi penurunan angka produksi dan pengiriman sepanjang tahun jika dibandingkan dengan 2023. CEO Tesla, Elon Musk, sebelumnya telah memperingatkan bahwa meningkatnya persaingan dan menurunnya permintaan terhadap lini kendaraan lama Tesla menjadi tantangan utama pada 2024. Bahkan popularitas Cybertruck, yang mulai dikirim pada akhir tahun lalu, belum cukup untuk mengubah nasib perusahaan secara keseluruhan.

Ekspektasi Wall Street dan Penurunan Saham

Meskipun Tesla mencatatkan rekor pada kuartal keempat, hasil tersebut tetap di bawah ekspektasi Wall Street, yang memproyeksikan pengiriman sebanyak 504.800 kendaraan. Akibatnya, harga saham Tesla mengalami penurunan sekitar 5 persen, menurut Dan Ives dari Wedbush.

Tantangan bagi Tesla tidak berhenti di situ. Dengan Donald Trump kembali menjabat sebagai presiden, kebijakan baru yang menghapus insentif kendaraan listrik seperti potongan pajak sebesar $7.500 dapat mempersulit Tesla untuk menjaga daya saing harga produknya. Hubungan antara Elon Musk dan Trump yang sedang berkembang juga menjadi perhatian tersendiri bagi pasar.

BACA JUGA: Tesla Cybertruck Meledak, Ini Respon Elon Musk

Elon Musk berencana meluncurkan Tesla dengan harga lebih terjangkau pada 2025, serta Cybercab otonom sepenuhnya pada 2026. Namun, kedua proyek tersebut menghadapi berbagai kendala besar. Selain itu, pasar Tiongkok tetap menjadi tantangan utama.

Produksi kendaraan listrik domestik yang terus meningkat di negara tersebut semakin menekan Tesla. Perusahaan ini terus kehilangan pangsa pasar terhadap kompetitor besar seperti BYD di pasar Tiongkok, yang merupakan pasar terbesar dan paling strategis bagi Tesla.

(Virdiya/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hobi menari
Menilik 5 Manfaat Hobi Menari!
ciri khas makanan sunda
Penasaran Ciri Khas Makanan Sunda Apa Saja? Simak Penjelasannya
game manajer sepak bola - unplash
Rekomendasi 5 Game Pelatih Sepak Bola Paling Seru di Android
bahaya Sepeda Listrik
Waspadai 5 Potensi Bahaya Sepeda Listrik yang Sedang Digandrungi
sayuran racun tubuh
Rekomendasi 7 Jenis Sayuran Pembuang Racun Tubuh
Berita Lainnya

1

Gaji Staff dan Dosen Universitas Bandung Terlambat, Ini Alasan Ketua YBA

2

LLDIKTI Jabar Angkat Bicara Soal Polemik Universitas Bandung

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Viral HMPV: Ketahui Penyebab Infeksi Saluran Pernapasan dan Pencegahannya

5

7 Jenis Sayuran Penurun Berat Badan
Headline
IMG_4314
Universitas Bandung Bakal Jual Gedung Rp25 Miliar untuk Tutupi Tunggakan Gaji Dosen dan Staff
YBA
Gaji Staff dan Dosen Universitas Bandung Terlambat, Ini Alasan Ketua YBA
seleksi pppk diperpanjang
Pendaftaran Seleksi PPPK Diperpanjang Sampai 15 Januari
Ayah Baim Wong
Johnny Djaelani, Ayah Baim Wong Meninggal Dunia di Usia 78 Tahun

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.