Terparah dalam Sejarah Perang, 109 Jurnalis Palestina Tewas Ditangan Israel

Penulis: Anisa

jurnalis Palestina
(ANTARA)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Serangan udara Isarel yang berlangsung di bagian barat Khan Younis, Gaza, Palestina mengakibatkan dua jurnalis meninggal dunia. Mustafa Thuraya dan Hamza Dahdouh (27) meninggal dunia saat kendaran yang ditumpanginya di dekat al-Mawasi, daerah yang seharusnya aman di arah barat daya, dihantam rudal.

Hamzah dan Mustafa menjadi sasaran serangan rudal saat mencoba mewawancarai warga sipil yang kehilangan tempat tinggal akibat pemboman sebelumnya.

Sebanyak 109 jurnalis Palestina meregang nyawa sejak perang yang terjadi Oktober 2023 lalu. Hal ini merupakan jumlah terbanyak yang tercatat dalam sejarah peperangan di seluruh belahan dunia.

Pekerja pers yang seharusnya menyampaikan pesan pada dunia tentang kondisi di Gaza, malah menjadi sasaran pembunuhan tentara bengis Israel.

BACA JUGA: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terkepung Zionis Israel

Bagi Israel, melayangnya nyawa jurnalis bukan suatu hal yang penting, apalagi nyawa rakyat Palestina. Jika di Indonesia ada wartawan asing yang meninggal, pasti negara ini akan jadi sorotan dunia. Tapi, dunia seketika bisu saat 109 jurnalis Palestina meregang nyawa ditangan pasukan bengis Israel.

Kantor Berita Al Quds TV menyebutkan bahwa, Israel memang sengaja membunuh jurnalis Palestina. Tujuannya untuk membungkam narasi soal Palestina dan menyembuyikan kebenaran dan mencegah penyampaian berita.

Dibandingkan perang Rusia dan Ukraina, jumlah jurnalis yang tewas di Palestina jauh lebih banyak.

Perang di Ukraina terjadi pada Februari 2022, dan nyaris berlangsung selama dua tahun, jumlah jurnalis  yang meninggal sebanyak 32 orang. Sementara, perang di Gaza baru berlangsung sebentar sudah menewaskan 109 jurnalis Palestina.

Federasi Jurnalis Internasional (IFJ) menyebutkan bahwa, sepanjang 2023 sebanyak 94 jurnalis terbunuh di seluruh dunia saat melakukan pekerjaan jurnalistrik. Dari jumlah tersebut, angka kematian jurnalis akibat perang di Gaza lebih banyak dalam waktu 30 tahun.

 

 

(Kaje/Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Rismon Jokowi
Isu Ijazah Palsu Belum Selesai, Kini Rismon Sianipar Curigai Akta Kelahiran Jokowi!
HIV remaja sukabumi
Waspada! Risiko HIV Hantui Remaja Sukabumi
turis brasil jatuh ke rinjani-1
Bukan Hipotermia, Ini Sebab Kematian Turis Brasil yang Jatuh di Rinjani
Kejagung cegah nadiem keluar negeri-2
Kejagung Kumpulkan Bukti Sebelum Panggil Lagi Nadiem Makarim
lindblad_1
Red Bull Siapkan Arvid Lindblad Debut di FP1 Silverstone
Berita Lainnya

1

Ida Fauziyah: PKB Lahir dari Rahimnya NU

2

Link Live Streaming RB Salzburg vs Real Madrid Piala Dunia Antarklub 2025 Selain Yalla Shoot

3

Seorang Warga Sroyo Jateng Ditetapkan jadi Tersangka Korupsi Sapi Hibah dari Kementan

4

Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal

5

Ini Sosok Bu Guru Salsa Viral
Headline
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Farhan Akui Bandung Masih Gelap, Segera Perbaiki PJU
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Skuat Persib Bandung di Piala Presiden Diduga Bocor 
Prakiraan Cuaca BMKG
Mau Liburan? Cek Cuaca Hari Ini, Mayoritas Wilayah Indonesia Hujan dan Berawan Tebal
Manchester City
Manchester City Lolos ke Fase Gugur Usai Libas Juventus 5-2 di Piala Dunia Antarklub 2025

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.