BANDUNG,TM.ID: Terlihat spontan dan tanpa beban yang diucapkan serta tindakannya, ternyata ada yang disembunyikan Prabowo Subianto di Debat Capres 2024.
Pakar Gestur dan Mikroekspresi, Monica Kumalasari, yang merupakan lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, memberikan analisis terhadap penampilan Calon Presiden Prabowo Subianto dalam debat perdana Capres 2024.
Meskipun terlihat spontan dan tanpa beban, Monica membongkar misteri dibalik ekspresi wajah dan suara Prabowo.
Monica menyoroti dua dasar penting dalam analisisnya, yaitu feeling (rasa, persepsi) dan thinking (gagasan).
Kedua faktor ini memainkan peran krusial dalam menilai korelasi antara pernyataan verbal dan non-verbal Prabowo, termasuk ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan suara.
Kondisi Kesehatan Prabowo Menjadi Tantangan
Riwayat kondisi kesehatan Prabowo menjadi tantangan tersendiri dalam menganalisis gestur.
Monica mencatat bahwa analisis terhadap ekspresi wajah melalui mikro otot-otot wajah menjadi kurang akurat, namun tidak demikian dengan analisis kondisi emosional melalui suara dan gaya verbal Prabowo.
Hasil analisis menunjukkan bahwa intonasi dan nada bicara Prabowo sangat menggambarkan kondisi emosionalnya.
Contohnya, respon terhadap pertanyaan Anies mengenai putusan Mahkamah Konstitusi mengungkapkan keterlibatan emosi kemarahan yang dalam.
“Prabowo menggunakan suara bawah untuk merespon ketika Anies menanyakan perihal perasaannya terhadap putusan MK. Beliau mengatakan ‘Mas Anies… Mas Anies..’ juga dengan respon suara ke Ganjar ‘come on mas Ganjar’ kemudian ‘sorry ye.. sorry ye..’ hal ini mengindikasikan keterlibatan emosi kemarahan yang dalam,” jelas Monica melansir Antara, Rabu (13/12/2023).
Monica mengidentifikasi beberapa gaya “gemoy” Prabowo sebagai mekanisme penanganan emosi yang lebih baik. Meskipun terlihat spontan, gaya ini sebenarnya menjadi indikator bagaimana Prabowo mengelola emosinya dengan efektif.
BACA JUGA : Paparan Tiga Capres Soal HAM dan Konflik Papua di Debat Capres Pilpres 2024
Kecemasan Terlihat pada Pertanyaan Ganjar Pranowo
Ketika Ganjar Pranowo menanyakan tentang pelanggaran HAM, Prabowo terlihat santai secara verbal, namun bahasa non-verbalnya mengungkapkan kecemasan, terlihat dari gerakan mengusap wajah dengan tissue.
Hal ini menunjukkan bahwa gestur Prabowo mencerminkan lebih dari yang terlihat.
“Dalam konteks pertanyaan yang disampaikan Ganjar Pranowo mengenai pelanggaran HAM, walaupun secara verbal ditanggapi Prabowo dengan santai dan taktis, namun bahasa non verbalnya mengungkapkan kecemasan, terlihat ia mengusap wajah dengan tissue dalam konteks bahasan ini,” ungkap Monica.
Debat Capres 2024 KPU adakan dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik, dan kerukunan warga.
Tiga pasangan capres-cawapres turut berpartisipasi dalam debat ini, yakni Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud.
Analisis gestur Prabowo membuka wawasan terhadap reaksinya terhadap isu-isu kontroversial. Meskipun secara verbal mampu menjawab dengan taktis, gestur non-verbalnya memperlihatkan dimensi emosional yang mendalam.
Contoh konkret adalah keterlibatan emosi Prabowo saat merespon putusan MK mengenai Gibran Rakabuming sebagai cawapres. Gestur seperti menggunakan suara bawah dan respon terhadap Anies dan Ganjar mengindikasikan kompleksitas emosional yang perlu terperhatikan.
(Hafidah/Usk)