BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Harus waspada memilih hewan kurban, lantaran potensi bahaya penyakit zoonosis yang perlu diwaspadai. Penyakit zoonosis adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia.
Penyakit tersebut memiliki lima golongan. Bukan hanya bergejala dari hewan saja, melainkan juga bisa berdampak dan mengancam kesehatan manusia.
Hewan Kurban Bergejala Zoonosis
BACA JUGA: Pastikan Sehat dan Layak Pemkot Bandung Periksa Hewan Kurban Jelang Iduladha
Oleh karena itu, memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat sangat penting untuk mencegah penularan penyakit.
Melansir beberapa sumber, berikut ini adalah lima penyakit zoonosis yang perlu diperhatikan:
1. Anthrax
Anthrax, juga dikenal sebagai radang paru-paru atau penyakit sapi gila, disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Penyakit ini dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi atau produk hewani seperti daging, darah, dan kulit.
Gejala Anthrax pada Manusia:
- Demam
- Bisul kulit
- Gangguan pernapasan
Penyakit ini sangat berbahaya dan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani. Oleh karena itu, sangat penting untuk memeriksa kesehatan hewan kurban sebelum disembelih.
2. Brucellosis
Brucellosis disebabkan oleh bakteri Brucella spp. Penyakit ini dapat menular melalui kontak dengan cairan tubuh hewan yang terinfeksi atau konsumsi produk susu yang tidak dipasteurisasi.
Gejala Brucellosis pada Manusia
- Demam berkepanjangan
- Sakit sendi
- Kelelahan
Penyakit ini seringkali tidak disadari oleh banyak orang karena gejalanya yang mirip dengan flu. Penting untuk memastikan produk hewani yang dikonsumsi sudah melalui proses pasteurisasi yang benar.
3. Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira yang menular melalui kontak dengan air atau tanah yang terkontaminasi urine hewan kurban yang terinfeksi.
Gejala Leptospirosis pada Manusia:
- Demam tinggi
- Sakit kepala
- Masalah ginjal
Penyakit ini bisa sangat serius jika tidak segera diobati. Kebersihan lingkungan sekitar hewan kurban harus dijaga dengan baik untuk mencegah kontaminasi.
4. Q Fever
Q fever adalah penyakit endemik yang disebabkan oleh bakteri Coxiella burnetii. Penyakit ini menular melalui inhalasi partikel udara yang terkontaminasi dari hewan yang terinfeksi.
Gejala Q Fever pada Manusia:
- Demam tinggi
- Nyeri otot
- Pneumonia
Meskipun Q fever jarang terjadi, namun tetap penting untuk memastikan hewan kurban bebas dari infeksi.
5. Salmonellosis
Salmonellosis disebabkan oleh bakteri Salmonella. Penyakit ini menular melalui konsumsi daging atau produk hewani yang terkontaminasi.
Gejala Salmonellosis pada Manusia:
- Diare
- Demam
- Kram perut
Salmonellosis dapat dicegah dengan memasak daging hingga matang sempurna dan menjaga kebersihan selama proses pengolahan daging.
Memilih Hewan yang Sehat
Untuk menghindari penyakit zoonosis, berikut beberapa tips memilih hewan kurban yang sehat:
1. Periksa Kondisi Fisik Hewan
Pastikan hewan tidak memiliki luka, bisul, atau tanda-tanda penyakit pada kulitnya. Hewan harus terlihat aktif dan lincah.
2. Perhatikan Mata dan Hidung Hewan
Mata dan hidung hewan harus bersih dan tidak mengeluarkan cairan yang mencurigakan. Mata yang jernih dan hidung yang kering adalah tanda hewan yang sehat.
3. Pastikan Hewan Memiliki Nafsu Makan yang Baik
Hewan yang sehat biasanya memiliki nafsu makan yang baik. Jika hewan terlihat lesu dan tidak tertarik pada makanan, bisa jadi hewan tersebut sedang sakit.
4. Konsultasikan dengan Dokter Hewan
Jika memungkinkan, ajak dokter hewan untuk memeriksa kesehatan hewan sebelum membeli. Dokter hewan dapat memberikan penilaian yang lebih akurat tentang kondisi kesehatan hewan.
Kebersihan dan Kesehatan dalam Proses Kurban
Tidak hanya kesehatan hewan yang perlu diperhatikan, tetapi juga kebersihan dan kesehatan selama proses kurban sangat penting. Berikut beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Cuci Tangan dengan Sabun
Selalu cuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah menangani hewan kurban atau dagingnya untuk mencegah penyebaran bakteri.
2. Gunakan Peralatan yang Bersih
Pastikan semua peralatan yang digunakan untuk menyembelih dan memotong daging hewan kurban dalam keadaan bersih dan disterilkan.
3. Pisahkan Bagian yang Tidak Dimakan
Pisahkan bagian tubuh hewan yang tidak dimakan seperti usus dan bagian dalam lainnya untuk mencegah kontaminasi silang dengan daging yang akan dikonsumsi.
4. Simpan Daging dengan Benar
Simpan daging dalam suhu yang sesuai dan jangan biarkan daging terpapar udara bebas terlalu lama. Penyimpanan yang tepat akan mengurangi risiko pertumbuhan bakteri pada daging.
(Saepul/Usk)