BANDUNG.TM.ID Kalian pasti pernah mendengarkan suara Ariana Grande yang menyanyikan lagi Indonesia yang saat ini seliweran di media sosial. Bahkan ada juga suara Presiden RI yaitu Jokowi yang juga ikut menyanyikan lagu Asmalibrasi.
Ternyata suara tersebut tidak nyata. Suara tersebut dibuat menggunakan teknologi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan. Dengan teknologi AI ini, banyak masyarakat yang pro-kontra. Banyak yang menikmati dan ada juga yang menentang teknologi tersebut.
1. Platform ElevenLabs
Salah satu teknologi artificial intelligence Voice generators yang banyak digunakan dan diklaim adalah ElevenLabs. Selain itu, ada juga Voicemod.net dan BandLab. Dengan ini kita bisa mengubah tulisan menjadi suara tanpa harus registrasi lebih dulu.
Dengan model text to speech, ElevenLabs ini bisa mengonversi tulisan yang kita ketik. Ada 9 preset suara laki-laki dan perempuan yang bisa kamu pilih sesuai dengan preferensi masing-masing. Suara tersebut bisa kamu masukkan dalam video sebagai narasi. Selain itu juga bisa kamu pakai untuk membacakan berita.
2. Banyak Disalahgunakan
Sebagian orang menggunakan teknologi artificial intelligence untuk bersenang-senang. Seperti membuat public figure atau selebriti untuk menyanyikan sebuah lagu. Tapi, perlu kamu ingat jika tidak semua orang yang ada di internet tersebut innocent.
Ada yang mempunyai niat jahat untuk menggunakan suara tokoh terkenal. Suara tersebut digunakan untuk menyebarkan ujaran kebencian. penipuan, propaganda politik, sampai ucapan yang berbau seks. Tentu saja hal tersebut akan merusak reputasi seseorang.
Bahkan hal ini bisa membuat seseorang terseret dalam masalah hukum sampai memantik perang. Sangat berbahaya sekali bukan?
3. Perlu Verifikasi Tambahan
Karena sadar akan potensi bahaya dari teknologi artificial intelligence, ElevenLabs memiliki rencana untuk meluncurkan perlindungan tambahan. ElevenLabs mewajibkan pengguna untuk melengkapi identitas, update informasi pembayaran, sampai verifikasi manual setiap permintaan kloning suara.
Selain itu, aplikasi ini juga meminta pengguna Twitter untuk memberi feedback. Feedback tersebut mengenai bagaimana penyalahgunaan kloning suara bisa kamu hentikan. Hal tersebut di cuitkan melalui akun Twitter resmi mereka pada 30 Januari 2023 lalu.
BACA JUGA: Amazon Gandakan Investasi AI, Kurangi Dana untuk Pergudangan dan Transportasi
(Kaje)