Tekan Inflasi, Pemkot Bandung Terus Berupaya Stabilkan Harga

Inflasi
Operasi Pasar Pemkot Bandung.(Foto.Dok.HUmas Pemkot Bandung).

Bagikan

BANDUNG,TM.ID: Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, untuk menekan inflasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus melakukan sejumlah upaya strategis, seiring tren kenaikan harga beras. Selain operasi pasar, ada pasar murah, hingga Gerakan Pangan Murah. Tercatat, hingga Oktober 2023, inflasi tahunan Kota Bandung berada pada posisi terendah se-Jawa Barat.t

Meski inflasi di Kota Bandung cukup rendah, dia tetap meminta agar kenaikan harga barang dan jasa ditekan, agar masyarakat tidak terbebani.

“Angka inflasi sudah bagus. Paling tidak ada dua isu yang harus menjadi perhatian kita bersama yaitu mengendalikan inflasi dan memastikan harga stabil menghadapi hari besar,” katanya rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) di Pendopo Kota Bandung, Senin 13 November 2023.

Bambang mengatakan, untuk menstabilkan harga sejumlah komoditas, ada sejumlah langkah. Di antaranya pasar murah dan gerakan pangan murah (GPM).

Tak hanya itu, ia meminta seluruh jajaran yang tergabung dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk mengantisipasi komoditas lain penyumbang inflasi untuk terus diintervensi.

“Semuanya harus kita antisipasi agar langkah kita menjadi tepat mengintervensi variabel menyumbang inflasi. Saat ini komoditas pangan yang terus kita intervensi tapi ada komoditas lain yang juga harus kita intervensi,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, Samiran mengungkapkan, inflasi month to month (MtM) Kota Bandung pada Oktober 2023  sebesar 0,08 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,54.

Tingkat inflasi tahun kalender (Oktober 2023) sebesar 0,10 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Oktober 2023 terhadap Oktober 2022) sebesar 2,27 persen Ini merupakan inflasi Terendah se-Jawa Barat.

Ia mengatakan memang beras menjadi salah satu komoditas yang memberikan andil cukup besar dalam inflasi yakni sebanyak 0,57 persen.

BACA JUGA: Pemkot Bandung Tetap Prioritaskan TPS Overload dan Sampah Pinggir Jalan

Namun dengan berbagai program intervensi yang dilakukan harga beras dapat ditekan dan mulai stabil sejak Oktober 2023.

“Beras memberikan andil cukup besar. Operasi pasar, Pasar murah, pangan murah juga memberikan dampak positif menahan laju kenaikan harga beras,” kata Samiran.

“Beras cukup melonjak di September, ketiga Oktober melandai. Kita berhasil menahan laju kenaikan harga beras. Beras ada sedikit kenaikan di Oktober tapi tidak setinggi seperti di bulan September,” ujarnya menambahkan.

Di tempat yang sama, Kepala Bulog Cabang Bandung, Erwin Budiana mengatakan, stok beras di aman tersedia hingga akhir tahun 2023. Saat ini, kata dia, stok beras Bulog mencapai 6.000 ton disimpan di 3 gudang.

“Saat ini di stok di gudang Cisaranten Kidul sebanyak 2.700 ton, gudang Cimindi 1.900 ton lalu di gudang Sumedang 1.700 ton,” katanya.

Ia mengaku telah berkolaborasi dengan Disdagin Kota Bandung dan DKPP Kota Bandung untuk melakukan Pasar Murah di 30 kecamatan serta Gerakan Pangan Murah.

Erwin mengatakan, kenaikan harga beras merupakan anomali karena secara suplai dan stok tersedia tapi harga tetap naik. Namun ia menyebut dengan berbagai program pengendalian harga diharapkan harga beras akan kembali normal.

“Suplai cukup, harga tetap naik. Tahun ini merupakan anomali. Beras menjadi isu utama kita terus melakukan koordinasi dengan Disdagin dan dkpp dalam waktu dekat akan melakukan pasar murah di 30 kecamatan,” katanya.

Sedangkan Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Eric Mohamad Atthauriq mengatakan, TPID Kota Bandung terus melakukan koordinasi untuk terus menjaga tingkat inflasi.

Saat ini, TPID tengah fokus pada tujuh isu trategis pengendalian inflasi yang akan dihadapi Kota Bandung, yakni :

1. Masih tingginya harga beras baik medium maupun premium
2. Naiknya beberapa komoditas seperti Cabe Merah Besar dan Cabe Rawit Merah;
3. Masuknya musim penghujan;
4. Melemahnya nilai rupiah;
5. Naiknya suku bunga perbankan;
6. Isu global geopolitik (Perang Rusia-Ukraina dan Israel-Palestina);
7. Rencana Penyesuaian Tarif Air Minum (PDAM), Tarif Parkir Offstreet, dan Gas LPG 3 Kg.

Ia menyebut TPID akan fokus pada 4 pengendalian inflasi pangan mulai dari kelancaran distribusi, keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan dan komunikasi efektif.

“Ini jadi motivasi untuk kita mengakselerasi pembangunan di kota Bandung lebih bergeliat lagi hingga inflasi dapat terkendali,” ujarnya. ***

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Tiket reguler premium Solo Safari
Cari Tahu Perbedaan Tiket Reguler dan Premium Solo Safari!
Rak Menjaga Buku
Inilah Alasan Kenapa Kamu Harus Punya Rak Buku!
Risiko suntik testosteron
Apakah Suntik Testosteron Memiliki Risiko Tinggi?
Liburan Akhir Tahun
Dave Hendrik Liburan Akhir Tahun di Korea Selatan
Hidangan khas natal
5 Hidangan Khas Natal di Indonesia, Mana Favoritmu?
Berita Lainnya

1

Anggota Komisi 2 DPRD Jabar Imbau Masyarakat Aware Terhadap Konsumsi Makanan dengan Kadar Gula Tinggi

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Gunung Mas Group (GMG) dan LKP Bina Ilmu Gelar Pelatihan Operator Dump Truck ke-2 yang Didukung Disnakertrans Malut

4

Hampir Mirip, Ini Perbedaan Gejala Herpes dan Gigitan Tomcat

5

25 Link Download Kartu Ucapan Natal dan Tahun Baru 2024, Bisa Langsung Digunakan
Headline
Material Longsor Menutup Jalan Cigaru
Material Longsor Menutup Jalan Cigaru, Akses Warga Kiara Dua - Bagbagan Sukabumi Terisolir
Remisi Khusus Natal 2024
15.807 Narapidana Terima Remisi Khusus Natal 2024
Kajari Kediri Lepaskan Tembakan Saat Dibuntuti OTK
Kajari Kediri Lepaskan Tembakan Saat Dibuntuti OTK, Begini Kronologinya
Empat Desa di Mamuju Terisolir Tertutup Material Longsor
Empat Desa di Mamuju Terisolir Tertutup Material Longsor

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.