SAMARINDA,TM.ID : Sebagai upaya dalam menekan laju inflasi di wilayah Samarinda, Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Cabang Samarinda, Kalimantan Timur, hingga kini telah menyalurkan beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 1.089.050 kilogram (kg) untuk masyarakat.
“Program SPHP ini kami salurkan untuk menekan inflasi, sehingga harga beras yang sempat naik mulai pertengahan Februari 2023, diharapkan kembali stabil,” ujar Kepala Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Cabang Samarinda Maradona Singal di Samarinda, Selasa (28/2/2023).
Program ini cukup efektif dalam menekan laju inflasi, karena harga beras medium di pasaran rata-rata sebesar Rp15 ribu per kg atau sekitar Rp73 ribu per 5 kg, sehingga melalui program ini diyakini mampu menekan inflasi karena beras SPHP dijual dengan harga Rp43 ribu per 5 kg.
Perum Bulog Cabang Samarinda melayani enam kabupaten/kota, yakni Kota Samarinda, Kota Bontang, Kabupaten Kutai Timur, Kutai Kartanegara, Kutai Barat, dan Kabupaten Mahakam Ulu, sehingga untuk pelayanan juga kepada enam daerah tersebut.
Beras yang disalurkan Bulog dalam Program SPHP tersebut merupakan penugasan dari pemerintah pusat melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas), salah satu tujuannya adalah untuk menjaga daya beli masyarakat.
Khusus untuk di Kota Samarinda, pada 16 Februari 2023 pihaknya menyalurkan sebanyak 120 ton beras bagi warga Samarinda yang tersebar pada 59 kelurahan, sehingga kegiatan ini pun mampu menurunkan harga inflasi karena beras yang dijual dengan harga Rp43 ribu per 5 kg.
BACA JUGA: Tekan Laju Inflasi, Pemkab Mubar Gelar Kegiatan Pasar Murah
Ia juga mengatakan, untuk menghadapi Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri, pihaknya menyiapkan stok beras sebanyak 2.277 ton, sehingga jumlah ini diyakini aman untuk konsumsi masyarakat setempat.
Pihaknya juga tetap melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai pihak baik di Provinsi Kalimantan Timur, luar daerah, hingga distributor meskipun stok beras aman, karena hal ini dilakukan sebagai persiapan kebutuhan ke depan.
Adapun rincian beras sebanyak 2.277 ton atau tepatnya 2.277.545 kilogram (kg) tersebut adalah beras medium yang terdiri dari beras polos (tanpa merk) sebanyak 150.049 kg, beras dengan logo sebanyak 1.500 kg.
“Kemudian beras yang didatangkan dari Thailand sebanyak 2.100.000 kg, beres premium lokal dengan merek Beras Etam masih ada 75 kg, kemudian beras premium dengan merek Beras Kita sebanyak 25.920 kg,” kata Maradona.
(Budis)