JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Tari tradisional Pacu Jalur yang berasal dari Kuantan Singingi, Riau, tengah naik daun pada dunia maya.
Namun, di tengah viralnya tari tersebut, muncul akun dari luar negeri mengunggah video tarian tersebut dan mengklaimnya sebagai bagian dari kebudayaan Malaysia.
Dalam video itu, terlihat gerakan tari yang terinspirasi dari perlombaan perahu panjang khas masyarakat setempat, yang selama ini dikenal sebagai budaya asli Indonesia.
Klaim tersebut sontak memancing reaksi keras dari warganet Indonesia. Banyak yang mengecam tindakan tersebut sebagai bentuk klaim budaya yang tidak berdasar dan menyayangkan kurangnya pengakuan terhadap asal-usul tarian tersebut yang sudah lama menjadi bagian dari identitas budaya Riau.
Tak sedikit pula masyarakat yang mendesak agar pemerintah turun tangan. Menurut mereka, upaya pelestarian dan perlindungan terhadap warisan budaya daerah harus diperkuat, baik melalui jalur hukum, pelaporan resmi ke organisasi budaya internasional, maupun diplomasi antarnegara.
Kejadian ini juga dinilai sebagai pengingat pentingnya mempromosikan budaya lokal secara lebih luas agar tidak mudah diklaim oleh pihak lain.
Tari Pacu Jalur sendiri merupakan ekspresi seni dari perlombaan perahu tradisional yang rutin digelar setiap tahun di Sungai Kuantan.
Tarian ini biasanya ditampilkan dalam festival dan acara kebudayaan di daerah, mencerminkan semangat gotong royong, kekuatan kolektif, dan daya juang masyarakat pesisir Riau.
Insiden ini pun membangkitkan kesadaran publik akan pentingnya menjaga warisan budaya bangsa dari klaim sepihak.
Berbagai kampanye digital bermunculan di media sosial, termasuk penggunaan tagar #PacuJalurMilikIndonesia sebagai bentuk solidaritas dan pembelaan terhadap budaya tanah air.
(Saepul)