BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Agung Yansusan, menyampaikan keprihatinannya terhadap maraknya praktik bank emok atau rentenir keliling yang kian meresahkan masyarakat, terutama di pedesaan. Menurutnya, dampak negatif dari praktik pinjaman berbunga tinggi ini sudah sangat mengkhawatirkan.
“Bank emok ini bukan sekadar soal pinjaman, tapi soal riba yang sudah diingatkan sejak 1.400 tahun lalu oleh Nabi Muhammad SAW. Riba itu merusak sendi-sendi masyarakat,” ujar Agung saat diwawancarai, dikutip Selasa (29/7/2025).
Ia menyoroti sejumlah kasus tragis yang muncul akibat lilitan utang dari bank emok, seperti perceraian hingga bunuh diri di kalangan masyarakat. Hal ini, kata Agung, harus menjadi perhatian serius semua pihak.
Sebagai solusi, Agung mendorong penguatan dan perluasan layanan Koperasi Merah Putih, yang menurutnya bisa menjadi jalan keluar yang adil dan bermartabat.
“Saya berharap Koperasi Merah Putih ini mampu memberikan layanan pembiayaan berbasis sistem bagi hasil, bukan bunga. Karena skema bagi hasil adalah yang paling adil antara pemilik modal dan pihak yang membutuhkan modal,” tegasnya.
Baca Juga:
Agung Yansusan: Baca Al Quran Harus Jadi Syarat Lulus Sekolah
Akun Palsu Catut Namanya, Agung Yansusan Ingatkan Warga Jangan Mudah Tertipu
Ia juga menambahkan bahwa koperasi semacam ini perlu mendapat dukungan dari pemerintah daerah agar mampu menjangkau lebih banyak masyarakat dan menjadi alternatif nyata dari praktik rentenir.
“Kita lihat ke depan bagaimana perkembangan skema bisnis Koperasi Merah Putih ini. Yang jelas, masyarakat butuh pilihan pembiayaan yang tidak menjerat, tapi justru memberdayakan,” pungkas Agung.
(Virdiya/Budis)