BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Pasangan muda ganda campuran Indonesia, Jafar Hidayatullah / Felisha Alberta Nathanie Pasaribu, tengah berada dalam fase penting perjalanan karier mereka.
Usai menyabet gelar di Taiwan Open Super 300, keduanya kini bersiap menghadapi tantangan lebih besar di ajang Japan Open 2025 World Tour Super 750, yang akan digelar di Tokyo pekan depan.
Namun, yang menarik dari persiapan mereka bukan hanya soal fisik dan teknik, melainkan proses pembentukan mental juara yang terus mereka gali dan kembangkan.
“Kita bisa latihan teknik sekeras apa pun, tapi kalau di poin kritis kalah pintar dari lawan, hasilnya tetap sama saja,” ujar Felisha.
Baca Juga:
PBSI Tuntut Akuntabilitas BWF di Olimpiade Paris 2024
Bagi pasangan yang masih terbilang muda ini, pembelajaran terbesar justru datang dari detail kecil, bagaimana mengatur emosi, menyiasati tekanan, dan bermain ‘nakal’ saat dibutuhkan.
“Power pasti harus ditambah, tapi yang lebih penting adalah evaluasi mental. Di lapangan itu ada momen-momen yang butuh kecerdikan, bukan sekadar kekuatan,” tambah Felisha.
Dengan modal latihan intensif di Pelatnas Cipayung dan waktu persiapan yang cukup panjang, keduanya kini bertransformasi menjadi pasangan yang lebih matang dan siap mental.
Jafar pun menegaskan bahwa rasa percaya diri mereka lahir dari keyakinan atas kualitas latihan mereka sendiri.
“Kalau saya sudah merasa persiapannya maksimal, ya tinggal berani saja di lapangan. Nggak perlu takut,” katanya .
Gelar Taiwan Open yang diraih dengan menumbangkan pasangan senior satu pelatnas, Dejan Ferdinansyah / Siti Fadia Silva Ramadhanti, menjadi titik balik mental mereka.
Kemenangan itu bukan sekadar prestasi, tapi juga validasi bahwa mereka pantas bersaing di level atas.
(Budis)