BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Pada Minggu, 23 Maret 2025, para pemukim Israel dilaporkan menyerang sutradara Palestina, Hamdan Ballal, sebelum tentara Israel menangkapnya di desa Susya, Tepi Barat.
Kronologi Kejadian
Dilansir dari theguardian.com, Hamdan Balal, merupakan salah satu sutradara film documenter “No Other Land”, mendapatkan serangan dengan pelemparan batu, merusak mobil, hingga memotong ban kendaraanya. Setelah terjadinya serangan, tantara Israel tiba dilokasi, dan melakukan penangkapan kepada Hamdan.
Para saksi mata yang melihat kejadian dan TKP, melaporkan adanya darah serta kerokan dalam rumah Hamdan akibat kejadian tersebut. Hamdan mengalami luka di kepala dan perut, tetapi keberadaannya hingga kini tidak diketahui.
BACA JUGA:
Film Dokumenter Palestina Raih Piala Oscar 2025, Ini 3 Fakta Menariknya!
Jurnalis dan Warga Sipil Jadi Korban Peretasan WhatsApp oleh Perusahaan Israel
Gencatan Senjata, Tiga Sandera Israel Diberi ‘Tas Hadiah’ oleh Hamas
Latar Belakang Film “No Other Land”
Film “No Other Land” merupakan kisah perjuangan warga Palestian di Masafer Yatta, tepi Barat, yang tengah menghadapi penggusuran dan penyerangan paksa oleh Isreal. Film ini disutradarai oleh Hamdan Ballal, Yuval Abraham, Basel Adra, dam Rachel Szor.
Diproduksi pada tahun 2019 film ini berhasil memenangkan penghargaan Oscar dalam kategori film dokumenter terbaik pada Maret 2025. Lewat kemenangannya tersebut para sutradara menyampaikan pesan kuat mengenai penderitaan rakyat Palestina.
Reaksi Masyrakat Internasional
Penangkapan Hamdan, memicu reaksi besat dari komunitas internasional, Asosiasi Dokumenter Internasional atau IDA mendesak militer Israel mendesak pembebasan Hamdan dan menuntut transparansi mengenai kondisi tekininya.
Insiden ini merupakan peningkatan ketegangan dan kekerasan yang terjadi di bagian Barat Palestina, terutama pada warga Palestina yang aktif dalam aktivitas budaya ataupun memperjuangkan hak asasi manusia. Penyerangan Hamdan, merupakan aksi dari pembukaman suara-suara yang mengungkap realita kehidupan.
Peyerangan dan penangkapan yang terjadi pada Hamdan Ballal, dapat memperlihatkan bagaimana tantangan yang dihadapi pera aktivis di Palestina. Kejadian ini merupakan penegasan pentingnya melindungi kebebasan ekspresi dan hak asasi manusia terutama di wilayah-wilay konflik.
(Magang UKRI – Andari/Aak)