SURABAYA,TM.ID: Surabaya Survey Center (SSC) mencatat, mayoritas warga Kota Pahlawan, Jawa Timur, tidak mengetahui tanggal pelaksanaan pemilihan umum (Pemilu) 2024.
Direktur Riset SSC Edy Marzuki mengatakan, mayoritas warga Surabaya menunjukkan sebanyak 59,8% mampu menyebutkan tahun saja, 12,1 persen menyebutkan bulan dan tahun dan 13,7 persen yang mampu menyebutkan secara lengkap tanggal, bulan hingga tahun pelaksanaan Pemilu 2024.
“Meski demikian, masih ada sebanyak 14,4 persen yang menyatakan tidak tahu/tidak menjawab,” kata Dosen Universitas Yudharta Pasuruan itu.
Edy menyatakan, meskipun masih banyak yang belum mengetahui secara terperinci pelaksanaan Pemilu, hasil survei menunjukkan sebanyak 84,8% warga Surabaya sudah pasti akan menggunakan hak pilihnya.
BACA JUGA: Kemensos Keluarkan 10.249 KPM Tidak Tepat Sasaran Bansos
“Hanya 15,2 persen yang belum pasti menggunakan hak pilihnya ke depan. Ini harus menjadi perhatian bagi penyelenggara Pemilu ke depan”, kata dia.
Selain itu, kata dia, SSC dalam mengungkap sumber informasi terkait Pemilu, mayoritas warga Surabaya menunjukkan media sosial (medsos) menduduki puncak sumber informasi terkait Pemilu.
Sebanyak 31,6 persen menjadikan medsos sebagai sumber informasi terkait Pemilu, diikuti televisi sebanyak 29,4 persen, dari mulut ke mulut sebanyak 12,3 persen media cetak 5,1 persen, keluarga 2,4 persen.
“Sisanya ada media luar ruang 2,3 persen, radio 1,9 persen, pemerintah atau KPU 1,6 persen, serta sosialisasi partai atau Caleg 1,4 persen, dan sisanya 12 persen menyatakan tidak tahu/tidak menjawab, “kata dia.
Untuk itu, kata dia , pemerintah musti memerhatikan perkembangan ini untuk memuat sumber-sumber informasi terkait Pemilu ke depan bisa lebih kreatif memaksimalkan medsos.
“Ini juga bisa menjadikan kalangan milenial yang pada dasarnya pengguna medsos agar bisa menggunakan hak pilihnya secara bijak,” kata dia.
Sebagai informasi, hasil penelitian yang dilakukan oleh SSC ini dilaksanakan dari tanggal 01-10 Januari 2023 di 31 Kecamatan di Kota Surabaya.
Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Penentuan responden dalam setiap Kartu Keluarga (KK) dilakukan dengan bantuan kish grid.
(Agung)