Sunan Gunung Jati: Waliyullah Penyebar Islam dari Cirebon yang Mengubah Jawa Barat

Strategi penyebaran Islam Sunan Gunung Jati
(Dok. UIN SGD Bandung)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Sunan Gunung Jati, atau Syarif Hidayatullah, adalah salah satu dari sembilan Wali Songo yang berperan besar dalam menyebarkan Islam di Jawa Barat.

Lahir di Mekkah pada 1448 M, ia dikenal sebagai sosok yang menggabungkan kecerdasan spiritual, kepemimpinan politik, dan kearifan budaya dalam dakwahnya.

Dari Keturunan Nabi hingga Pulau Jawa

Sunan Gunung Jati berasal dari garis keturunan terpandang. Ayahnya, Syarif Abdullah, adalah keturunan Nabi Muhammad SAW melalui jalur Imam Husain, sementara ibunya, Nyai Rara Santang, adalah putri Prabu Siliwangi dari Kerajaan Pajajaran.

Sejak kecil, Syarif Hidayatullah telah menunjukkan kecerdasan dan kedalaman ilmu agama. Ia menimba ilmu di berbagai pusat pengetahuan Islam, termasuk Mekkah, Baghdad, Gujarat, dan Palestina.

Meski sempat ditunjuk sebagai penerus ayahnya di Mesir, ia memilih melepas jabatan tersebut dan menyerahkannya kepada adiknya, Syarif Nurullah. Pada 1470, ia memutuskan hijrah ke Jawa, tanah kelahiran ibunya, untuk menyebarkan Islam.

Dakwah dengan Kearifan Lokal

Tantangan terbesar Sunan Gunung Jati adalah menyebarkan Islam di tengah masyarakat yang masih kuat memegang tradisi Hindu-Buddha.

Dengan pendekatan lemah lembut dan akulturasi budaya, ia berhasil menarik simpati masyarakat. Salah satu strateginya adalah melalui kesenian lokal, yang membuat ajaran Islam lebih mudah diterima.

“Sunan Gunung Jati adalah contoh nyata bagaimana dakwah bisa dilakukan tanpa kekerasan. Ia menggunakan budaya sebagai jembatan untuk menyampaikan nilai-nilai Islam,” ujar Dr. H. Eman Suryaman, peneliti sejarah Islam Nusantara.

Selain itu, Sunan Gunung Jati juga memberdayakan ekonomi masyarakat dengan mengajarkan kerajinan tangan dan mengganti sistem pajak tradisional dengan zakat dan infaq. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga memperkuat ikatan sosial.

BACA JUGA

Cirebon, Kota Wali dan Jejak Spiritual Sunan Gunung Jati

Syeikh Abdul Muhyi Pamijahan: Tokoh Sentral Pengembangan Pesantren di Tatar Sunda

Pendiri Kesultanan Cirebon

Pada 1479, Sunan Gunung Jati mendirikan Kesultanan Cirebon, yang menjadi pusat dakwah Islam kedua setelah Demak. Di bawah kepemimpinannya, Cirebon berkembang menjadi kota perdagangan dan pusat pendidikan Islam yang berpengaruh. Ia memerintah hingga 1568, meninggalkan warisan yang masih dirasakan hingga kini.

Salah satu peninggalannya yang paling terkenal adalah Masjid Agung Sang Cipta Rasa, yang dibangun dengan arsitektur yang memadukan unsur Islam dan lokal. Makamnya di Astana Gunung Jati juga menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi, tidak hanya oleh umat Islam, tetapi juga oleh mereka yang ingin mempelajari sejarah dan kearifan sang wali.

Sunan Gunung Jati tidak hanya berhasil menyebarkan Islam di Jawa Barat, tetapi juga membangun fondasi peradaban Islam yang inklusif dan toleran. Metode dakwahnya yang mengedepankan kearifan lokal dan pemberdayaan masyarakat menjadi inspirasi bagi generasi berikutnya.

“Dakwah Sunan Gunung Jati melalui kesenian lokal di Cirebon adalah bukti bahwa Islam bisa menyatu dengan budaya tanpa menghilangkan identitas aslinya,” tulis sebuah makalah dari UIN Sunan Kalijaga yang mengkaji metode dakwahnya.

Kini, jejak Sunan Gunung Jati tetap hidup, mengingatkan kita akan pentingnya menyebarkan nilai-nilai Islam dengan cara yang damai dan membawa kesejahteraan.

Sumber: Buku “Sejarah Wali Songo” (Zulham Farobi, 2019), itsnujambi.ac.id, penelitian UIN Sunan Kalijaga

Fakta Singkat Sunan Gunung Jati:

  • Nama Lahir: Syarif Hidayatullah
  • Lahir: 1448 M di Mekkah
  • Wafat: 1568 M di Cirebon
  • Peran: Anggota Wali Songo, Pendiri Kesultanan Cirebon
  • Metode Dakwah: Akulturasi budaya, pemberdayaan ekonomi, reformasi sistem pajak
  • Peninggalan: Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Kompleks Makam Astana Gunung Jati

(Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Perempat Final Japan Open 2024
Tim Indonesia Hadapi Laga Penentuan Berat Kontra India di Piala Sudirman 2025
Real Madrid
Ancelotti Pilih Latih Timnas Brasil, Akhiri Karier di Real Madrid
jalan-caringin-1-1024x768-4-10
Linkin Park Guncang Jakarta dalam ‘From Zero World Tour’, Rayakan Kebangkitan Baru!
jalan-caringin-1-1024x768-4-9
Tim SAR Gabungan Lakukan Pencarian Hari Kedua Survivor Tersesat di Gunung Manglayang!
Thumbn
Kehidupan Dinamis di Pasar Tradisional
Berita Lainnya

1

Bandung Digital Academy: Smart City hingga AI dalam Jurnalistik

2

David da Silva Curahkan Isi Hatinya dan Akui Ini Menjadi Musim Terberat Sepanjang Karirnya

3

Liverpool Juarai Liga Inggris Musim 2024-2025

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!
Headline
Franco-Morbidelli-21-copy
Cidera di MotoGP Jerez, Franco Morbidelli Hadapi Ancaman Serius
PEVS 2025
Harga Tiket dan Daftar Merek Mobil-Motor Ajang PEVS 2025, Mulai Besok!
Rieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpgRieke Diah Pitaloka - Mbah Tupon jpg
Rieke Diah Pitaloka Bela Mbah Tupon, Lansia 68 Tahun Korban Sindikat Mafia Tanah
situs dampuawang indramayu
Situs Dampuawang Indramayu akan Diteliti Mendalam, Kemendikbud: Potensinya Sangat Besar!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.