BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada September mendatang, Prancis bersiap mengambil langkah bersejarah dengan secara resmi mengakui Negara Palestina.
Presiden Emmanuel Macron disebut akan mengumumkan keputusan ini sebagai upaya mendorong negara-negara lain mengikuti jejak serupa.
Keputusan ini akan diperkuat melalui forum internasional yang akan digelar di New York dalam waktu dekat. Dalam forum tersebut, Prancis juga berencana menjadi tuan rumah bersama dalam pembahasan tingkat tinggi mengenai masa depan Palestina sebelum Sidang Umum PBB dimulai.
Keputusan Macron muncul ketika Israel masih melancarkan agresi brutalnya ke Jalur Gaza Palestina sejak Oktober 2023 lalu, menyebabkan penderitaan luar biasa yang dialami warga Gaza.
Baca Juga:
Bandung Suarakan Palestina! Farhan Tegaskan Amanat KAA Belum Lunas
Sejauh ini hampir 60 ribu warga Palestina tewas imbas agresi brutal Israel sejak Oktober 2023, sebuah kejahatan yang makin banyak negara kecam termasuk oleh negara Barat sekutu-sekutu Israel.
Namun apa alasan di balik keputusan Prancis soal kenapa baru sekarang mau mengakui negara Palestina setelah selalu didorong komunitas internasional untuk melakukan langkah serupa selama ini?
Menurut mantan duta besar Prancis untuk Israel, Gerard Araud, perubahan sikap yang signifikan dari negaranya ini mungkin karena situasi yang makin darurat, terutama melihat krisis kelaparan yang makin parah mengancam warga Gaza.
“Mungkin rasa urgensi yang mendorong Presiden untuk bertindak sendiri,” ujar Gerard Araud, mantan duta besar Prancis untuk Israel.
Baca Juga:
Bantuan Pangan, Indonesia Siap Kirim 10 Ribu Ton Beras ke Palestina
Tak hanya karena faktor kemanusiaan, Macron juga diyakini terdesak oleh dinamika politik dalam negeri.
Menurut David Khalfa dari Jean Jaures Foundation, pernyataan kontroversial dari sejumlah menteri Israel mengenai Gaza serta tensi sosial di Prancis ikut berperan dalam keputusan tersebut. Sebab, Prancis merupakan rumah bagi komunitas Muslim terbesar di Uni Eropa dan salah satu komunitas Yahudi terbesar di luar Israel dan Amerika Serikat.
Prancis sendiri memang telah lama mendukung solusi dua negara, Palestina yang merdeka hidup berdampingan secara damai dengan Israel. Macron sempat mengusulkan agar pengakuan terhadap Palestina dilakukan secara terkoordinasi, idealnya bersamaan dengan normalisasi hubungan antara Arab Saudi dan Israel. (_usamah kustiawan)