Studi Terbaru PBB: AI Bakal Geser Pekerja Perempuan

Penulis: distopia

ai pekerja perempuan
Ilustrasi. (Freepik)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Studi terbaru Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) mengungkap, bahwa kecerdasan buatan atau AI akan banyak menggantikan manusia di banyak jenis pekerjaan terutama pekerjaan yang dilakukan perempuan.

Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) PBB dan Institut Riset Nasional Kementerian Urusan Digital (NASK) Polandia mencatat, bahwa otomatisasi AI dapat menggantikan hampir 10% posisi yang didominasi perempuan dibandingkan dengan 3,5% yang dapat digantikan oleh laki-laki.

Kesenjangan terbesar antara pekerja laki-laki dan perempuan ini terjadi di negara-negara berpendapatan tinggi, di mana 41% dari semua pekerjaan berpendapatan tinggi untuk perempuan dapat terpapar AI, dibandingkan dengan 28% pekerjaan laki-laki.

Data ini didapatkan melalui survei dilakukan terhadap 1.640 orang yang bekerja di berbagai bidang di Polandia.

Kemudian, para peneliti mengembangkan AI yang menggunakan data survei ini bersama dengan informasi pekerjaan nasional untuk mengidentifikasi seberapa besar kemungkinan 2.500 profesi dan lebih dari 29.000 tugas pekerjaan akan diotomatisasi.

Studi tersebut menemukan bahwa pekerjaan administrasi seperti petugas admin, operator pengolah kata, akuntan, dan staf pembukuan adalah yang paling banyak terpapar AI, karena beberapa tugas yang dilakukan dalam profesi tersebut, seperti mencatat rapat atau menjadwalkan janji temu.

Baca Juga:

Pemerintah Luncurkan Inovasi Pendanaan Kawasan Konservasi Laut Pertama di Dunia

Lampu Kuning Apindo, Ekonomi Melambat, PHK Melonjak

Profesi lain yang diidentifikasi dengan paparan AI yang besar adalah web developer dan media, spesialis basis data, pekerjaan keuangan, dan yang terkait dengan perangkat lunak.

Studi tersebut mencatat bahwa angka-angka ini mencerminkan “potensi paparan”, tetapi tidak mencerminkan kehilangan pekerjaan yang sebenarnya.

Penggantian penuh oleh AI masih “terbatas,” lanjut laporan tersebut, dengan mencatat bahwa keterlibatan manusia masih diperlukan untuk mengawasi tugas-tugas tertentu.

“Karena sebagian besar pekerjaan terdiri dari tugas-tugas yang memerlukan masukan manusia, transformasi pekerjaan adalah dampak yang paling mungkin dari AI generatif,” bunyi laporan tersebut.

(Dist)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
korupsi ekspor CPO
Kasus Korupsi Ekspor CPO, Kejagung Sita Rp11,8 T dari Wilmar Group
pesawat saudia airlines
Saudia Airlines Dapat Teror Bom, Menko Polkam Minta TNI-Polri Usut
sengketa 4 pulau-2
4 Pulau Resmi Kembali ke Aceh, DPR Minta Segera Dibuat Keppres
Pecel
Pecel Masuk 10 Besar Salad Terenak Dunia
Pencuri motor diamuk massa
Ketahuan! Pencuri Motor di Pancoran Mas Depok Diamuk Massa
Berita Lainnya

1

Mengawal Janji Konstitusi: Pendidikan Dasar Gratis Untuk Siapa?

2

Ketangguhan Zarco Tak Bisa Tutupi Luka Honda, Aleix Espargaro Buka-bukaan Masalah RC213V

3

Pattern Recognition dalam Psikologi Kognitif: Mekanisme, Fungsi, dan Faktor yang Mempengaruhinya

4

Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia

5

Komunikasi Visual di Era Digital: Klinik Permata Jati Garut Perkuat Peran Media Sosial Lewat Program PKM UNIBI
Headline
Meletus Erupsi Letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki - Dok PVMBG
Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Dahsyat! Semburkan Abu Vulkanik 10.000 Meter
sengketa 4 pulau-1
Prabowo Resmi Putuskan Kembalikan 4 Pulau ke Aceh
rumah subsidi 18 meter persegi
Rumah Subsidi 18 Meter Persegi Dinilai Bukan Standar Manusia
Trump Umumkan Tarif Impor Baru, Indonesia Kena 32 Persen
Kecewa Pada Apple, Donald Trump Luncurkan Smartphone T1

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.