Soroti Keberlanjutan Sistem Zonasi PPDB 2025, Ini Kata Pakar UNAIR

PPDB 2025
Ilustrasi. (istockphoto)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Universitas Airlangga (UNAIR) terus tunjukan komitmennya dalam mendukung kebijakan pendidikan nasional melalui kajian akademis dan kontribusi para pakar. Melalui diskusi terkini terkait keberlanjutan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2025, pakar sosiologi pendidikan UNAIR, Prof Tuti Budirahayu Dra MSi menyampaikan pandangannya secara mendalam.

Prof Tuti mengungkapkan akar permasalahan sistem zonasi terletak pada ketimpangan kualitas dan distribusi sekolah di Indonesia.

“Selama ini, kualitas sekolah sering kali ditentukan oleh kemampuan dan harapan kelompok masyarakat,” ujarnya, mengutip laman resmi Unair, Jumat (20/12/2024).

Tantangan dalam Upaya Pemerataan

Prof Tuti menjelaskan secara sosiologis, sekolah berkualitas biasanya berkembang di lingkungan masyarakat strata menengah-atas yang memiliki sumber daya lebih besar. Sebaliknya, masyarakat menengah-bawah sering kali harus puas dengan sekolah yang minim fasilitas, baik dari sisi sarana-prasarana maupun kualitas tenaga pengajar.

Ketimpangan ini, menurut Prof Tuti, telah menciptakan perbedaan yang tajam. Anak-anak dari sekolah dengan fasilitas terbatas tidak dituntut untuk mencapai prestasi akademik tinggi, sedangkan sekolah unggulan menjadi eksklusif untuk kelompok tertentu. Implementasi zonasi menjadi tantangan besar karena memaksa masyarakat menghadapi kenyataan ketimpangan tersebut secara langsung.

Meski sistem zonasi memiliki tujuan mulia, yaitu pemerataan akses pendidikan, pelaksanaannya kerap memicu polemik. Prof Tuti menegaskan bahwa kembali ke sistem rayonisasi akan menghapus semangat pemerataan pendidikan.

“Jika kita kembali ke rayonisasi, maka kita mundur dalam upaya memberikan akses pendidikan yang adil dan merata,” jelasnya.

Namun, ia juga mengakui bahwa sistem zonasi memerlukan penyempurnaan. Salah satu solusi yang diajukan adalah peningkatan kualitas sekolah di seluruh wilayah. “Negara harus fokus pada peningkatan kualitas sekolah dan guru,” tegasnya.

Membangun Sekolah Inklusi

Prof Tuti menyarankan agar pemerintah memperkuat sistem zonasi dengan fokus pada pemerataan kualitas sekolah. Salah satu langkah strategis yang dia usulkan adalah revitalisasi sekolah inklusi.

“Sekolah inklusi tidak hanya mengintegrasikan siswa dari berbagai latar belakang sosial-ekonomi, tetapi juga menyediakan layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan individu,” jelasnya.

Di sekolah inklusi, siswa dengan berbagai karakteristik, termasuk anak-anak berkebutuhan khusus, dapat belajar bersama dalam lingkungan yang sama dengan pendekatan pembelajaran yang disesuaikan. Prinsip ini, menurut Prof Tuti, selaras dengan konsep “pendidikan untuk semua” (education for all) yang diusung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Selain itu, Prof Tuti menekankan pentingnya pemantauan dan evaluasi berkala terhadap sistem zonasi. Evaluasi ini bertujuan memastikan bahwa kebijakan tersebut berjalan efektif dan memberikan dampak positif terhadap pemerataan pendidikan.

BACA JUGA: Komisi X Lagi Getol Serap Aspirasi Soal PPDB Zonasi, Nanti Ada Formula Baru

Prof Tuti menegaskan zonasi bukan hanya soal pembagian wilayah, melainkan merupakan langkah menuju terciptanya pendidikan yang adil dan merata bagi semua siswa. Ia juga menambahkan untuk mewujudkannya, perlu adanya dukungan nyata dari negara dalam mendukung pemerataan akses pendidikan.

 

(Virdiya/Budis)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Madura United Main Bertahan
Main Bertahan Menjadi Hal Paling Masuk Akal Bagi Madura United Saat Hadapi Persib Bandung
Henhen Herdiana Tetap Membumi
Penampilannya Menuai Pujian, Henhen Herdiana Tetap Membumi
Bojan Hodak Sebut Madura United Parkir Bus
Bojan Hodak Sebut Madura United Parkir Bus
Pertamina Enduro dan Electric PLN Lolos ke Final Four
Hasil Proliga 2025: Pertamina Enduro dan Electric PLN Lolos ke Final Four
Arsenal Tumbang dari West Ham 0-1
Arsenal Tumbang dari West Ham 0-1, Arteta Kecewa
Berita Lainnya

1

Siswa KBB Tewas Saat Pertunjukan Teater, Pihak Sekolah Buka Suara

2

Link Live Streaming Persib Bandung Vs Madura United Selain Yalla Shoot

3

Vokalis Sukatani Novi Dipecat dari Profesi Guru, Gegara "Bayar Bayar Bayar"?

4

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

5

Jalan Rusak Akibatkan Kecelakaan, Pengamat: Pemerintah Jangan Tunggu Sampai Rusak Semua!
Headline
6 Unit Mobil Dinas KPU Kota Bandung Ditarik
Efisiensi Anggaran, 6 Unit Mobil Dinas KPU Kota Bandung Ditarik
Banjir di Bandarlampung
Banjir di Bandar Lampung Genangi Puluhan Lokasi, 3 Orang Dilaporkan Meninggal
Persib Bandung dan Madura United Harus Puas Berbagi Angka
Persib Bandung dan Madura United Harus Puas Berbagi Angka
demo indonesia gelap-1
Demo 'Indonesia Gelap' Disorot Media Asing, Malaysia Hingga Italia!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.