JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID– Soal pernyataan Organized Crime and Corruption Repoting Project (OCCRP) yang memasukan Presiden ketujuh Joko Widodo (Jokowi) dalam daftar limas pemimpin paling korup di dunia.
PDI Perjuangan minta Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk turun tangan mengungkap rilis dari OCCRP.
Juru Bicara DPP PDIP,Guntur Romli menilai laporan OCCRP bisa menjadi petunjuk bagi aparat penegak hukum seperti KPK, Kepolisian, dan Kejaksaan untuk menindaklanjuti adanya dugaan korupsi.
“Dengan pengalaman dan jaringan KPK, tentu bisa bekerja sama dengan OCCRP untuk menyelidiki dan memeriksa,” kata Guntur dikutip Rabu (1/1/2025).
Guntur menyebutkan, seharusnya memprioritaskan adanya laporan yang termuat dalam OCCRP itu ketimbang memeriksa kasus Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. Pasalnya sebagai Jokowi adalah Presiden ke-7 RI yang masih memiliki akses.
BACAJUGA: Kelemahan Riset OCCRP yang Jadikan Jokowi Finalis Pemimpin Terkorup 2024
Diketahui, OCCRP adalah salah satu organisasi jurnalisme investigasi terbesar di dunia yang berkantor pusat di Amsterdam,Belanda.
Dalam laporannya, Selasa (31/12/2024),OCCRP menyatakan penghargaan ini diberikan pada mereka yang banyak melakukan kekcauan di seluruh dunia melalui kejahatan teroganisasi dan korupsi.
Jokowi masuk dalam daftar lima pemimpin negara paling korup. Dia disandingkan dengan Presiden Kenya Wiliam Ruto, Presiden Nigeria Bola Ahmed Tinubu, Mantan Perdana Menteri Bangladesh Shekh Hasina, Pengusaha,Bashari Al Assad sebagai pemenang Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption.
(Agus Iriawan/Usk)