Soal Ide Maghrib Mengaji RK, Pramono: Tak Ingin Bawa-bawa Agama

Penulis: Anisa

program Maghrib Mengaji RK
(Sekretariat Kabinet)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Cagub Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil (RK) menggagas program ‘Maghrib Mengaji’ jika terpilih. Gagasan itu lantas dibalas cagub nomor urut 3 Pramono Anung yang menekankan tidak akan membawa-bawa agama.

Sebelumnya, gagasan itu diungkap RK saat memberikan sambutan di acara Warung Makan Gratis, Warakas, Jakarta Pusat, Jumat (20/9/2024). RK menyebut program itu akan menyasar anak-anak muslim se-Jakarta supaya seimbang lahir batinnya.

“Kita ada program Bu namanya ‘Maghrib Mengaji’ ya. Nanti oleh gubernur diwajibkan anak-anak sekolah maghrib ngaji sebagai tugas sekolah. Berarti kan butuh guru-guru ngaji Bu. Iya, di sini kan bagus Bu. Tempat lain mah pada cuek Bu, semua sibuk main HP kan begitu,” katanya.

RK mengatakan nantinya gubernur akan mengatur terkait ketetapan itu. Ia mengatakan dengan aturan itu, maka guru ngaji di Jakarta juga akan diperhatikan oleh Pemprov Jakarta.

“Nanti oleh gubernur diatur agar semua anak-anak yang muslim se-Jakarta harus ikut seperti itu supaya seimbang lahir batinnya kan begitu ya,” tutur RK.

“Sehingga nanti Guru ngaji kan dibutuhkan Bu ya nanti programnya. Saya nggak mau Pak, saya cucu Kiai ya, saya pesantren 8 Bu. Saya ngurus pesantren 8 banyak yang nggak tahu ya,” tambahnya.

Mantan Gubernur Jawa Barat ini mengingat wasiat untuk menjaga agama dan juga bela negara. RK mengatakan bakal mengatur anggaran untuk program tersebut.

“Saya ngurus pesantren 8 dari kakek. Itu Wasiatnya tolong bela negara, jaga agama gitu. Maka saya jadi gubernur bela negara, sebagai pemimpin muslim saya jaga agama,” ujarnya.

“Nah makanya nanti ada hubungan Bu maghrib mengaji, guru mengaji, nanti anggarannya kita atur kan supaya guru ngaji juga mendapatkan kelayakan lah ya Bu. Insyaallah Bu ya,” imbuhnya.

Pramono Tak Ingin Bawa-bawa Agama

Saat bertemu dengan warga di Kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara, Pramono seperti merespons gagasan RK. Pramono menegaskan bahwa agama dan etnis tak boleh digunakan dalam politik.

“Pertama, bagi partai kami, bagi saya pribadi, urusan diskriminalitas, kami akan menciptakan rasa aman bagi bapak-bapak ibu-ibu sekalian. Paling penting juga yang nggak boleh agama digunakan di dalam politik,” kata Pramono di kawasan PIK, Jakarta Utara, Sabtu (28/9/2024).

“Makanya saya menyampaikan secara terbuka dalam politik, dalam Pilgub ini kami sama sekali tidak akan membawa agama, etnisitas,” sambungnya.

BACA JUGA: RK Janjikan Program Mobil Curhat untuk Masyarakat Jakarta, Yakin Mengatasi?

Mantan Seskab ini pun menyinggung salah satu paslon yang mempunyai program soal adanya wajib mengaji bagi anak sekolah. Pramono mengatakan bahwa Pilgub bukan bersifat keagamaan melainkan membangun Jakarta.

 

(Kaje/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Pesan Henhen Herdiana Kepada Bobotoh Yang Berencana Meramaikan Konvoi Juara Persib
Pesan Henhen Herdiana Kepada Bobotoh Yang Berencana Meramaikan Konvoi Juara Persib
Kevin Mendoza Singgung Peran Keluarga di Balik Pencapaiannya Bersama Persib
Kevin Mendoza Singgung Peran Keluarga di Balik Pencapaiannya Bersama Persib
Bandung Kota Cerita Siap Dongkrak Wisata dan Budaya Literasi
Bandung Kota Cerita Siap Dongkrak Wisata dan Budaya Literasi
Sejarah Sentra Wyata Guna Bandung
Sejarah Berdirinya Sentra Wyata Guna Bandung
Final Destination: Bloodlines-2
Final Destination: Bloodlines Laku Keras, Untung Ratusan Juta
Berita Lainnya

1

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

2

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

3

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

4

Strategi Cost Leadership

5

Kata-kata Broadcast Promosi Hewan Kurban, Paling Efektif!
Headline
PeduliLindungi Diretas Akun Judol
PeduliLindungi Diretas Akun Judol, Pemerintah Kecolongan Lagi!
Wali Kota Bandung Sebut SLB Wiyata Guna Bukan di Kawasan Cagar Budaya
Wali Kota Bandung Sebut SLB Wiyata Guna Bukan di Kawasan Cagar Budaya
Kecelakaan Kereta Tabrak 7 Motor di Magetan Tewaskan 4 Orang
Kecelakaan Kereta Tabrak 7 Motor di Magetan Tewaskan 4 Orang
Dedi Mulyadi dipanggil KPK
Gubernur Dedi Mulyadi Sambangi KPK, Ada Apa?

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.