BANDUNG,TEROPONGMEDIA.ID – Prototype angkutan kota listrik pintar bernama Angklung (Angkutan Kota Listrik Bandung) resmi diperlihatkan ke Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, di Kantor Dinas Perhubungan Kota Bandung.
Mobil listrik ini merupakan hasil produksi PT Marlip Indo Mandiri yang berlokasi di kawasan Cipedes, Sukajadi. Angklung dibawa menggunakan towing dan dipajang sebagai bagian dari wacana transformasi angkutan umum di Kota Bandung.
Setelah meninjau bagian luar kendaraan, Farhan melakukan rapat tertutup selama dua jam bersama jajaran Dinas Perhubungan, serta perwakilan koperasi angkutan seperti Kopamas, Kobanter, dan Kobutri. Seusai rapat, Farhan sempat menjajal langsung prototype tersebut dengan berkeliling di area kantor Dishub.
Namun, Farhan menegaskan kehadiran Angklung masih sebatas inisiatif dari pihak swasta dan belum ada komitmen dari Pemkot untuk pembelian atau penerapan massal kendaraan tersebut.
“Ini baru prototype. Belum ada rencana pembelian. Ini murni ide brilian dari masyarakat yang ingin kita lihat dan uji,” kata Farhan, Selasa (5/8/2025).
Selain itu, Farhan memastikan tidak ada rencana dalam waktu dekat untuk mengganti angkot konvensional secara sepihak.
Menurutnya, Pemkot Bandung tengah membangun konsep integrasi transportasi yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk pemilik dan sopir angkot.
“Kami tidak bekerja sendiri. Semua koperasi angkutan kami libatkan sejak awal,” ujarnya.
Terkait prototype Angklung yang dipamerkan, Farhan enggan berkomentar lebih jauh.
“Saya tidak ada komentar,” ucapnya singkat.
Baca Juga:
Angkot Pintar Siap Mengaspal di Bandung
Farhan juga membuka pintu selebar-lebarnya bagi pengusaha lain yang ingin ikut berkontribusi dalam pengembangan angkot pintar dan sistem transportasi kota secara umum.
“Masalah transportasi Bandung tidak bisa ditangani pemerintah sendiri. Butuh kolaborasi berbagai pihak. Lihat saja BRT sebagai contohnya,” ungkapnya.
Dalam visi jangka panjang, Farhan ingin membangun tulang punggung transportasi umum yang menghubungkan wilayah timur-barat melalui sistem BRT dan wilayah utara-selatan melalui monorel, yang kini kembali masuk agenda nasional.
“Ada respons resmi dari Kementerian Perhubungan untuk menghidupkan proposal monorel Bandung Utara–Selatan. Ini bukan wacana kosong. Menteri Perhubungan sudah ke Prancis bertemu mitranya atas arahan Pak Prabowo,” katanya.
Farhan menekankan angkot tetap akan eksis, tetapi harus bertransformasi agar selaras dengan sistem transportasi masa depan Bandung.
“Angkot tidak akan dihapus. Tapi posisinya harus berubah. Saya ini regulator, bukan pelaku. Maka semua pihak harus dilibatkan,” pungkasnya.
(Kyy/Budis)