SNI Bahan Baku Susu Ikan Segera Diterbitkan Pemerintah

Penulis: usamah

SNI Bahan Baku Susu Ikan
Dua orang anak menunjukkan produk susu ikan saat peluncuran di Kandanghaur, Indramayu, Jawa Barat, Selasa (15/8/2023) (Antara)

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP sedang membuat Standar Nasional Indonesia untuk produk Hidrolisat Protein Ikan atau HPI.

HPI merupakan bahan baku pembuatan susu ikan. Direktur Bina Mutu dan Diversifikasi Produk Kelautan KKP Widya Rusyanto menyampaikan penerbitan SNI HPI saat ini dilakukan bersama PT Berikan Teknologi Indonesia. Adapun Berikan Teknologi adalah pelopor produsen HPI dan susu ikan di dalam negeri.

“Kami berharap akhir tahun ini sudah ada SNI untuk HPI. Saat ini perkembangan penerbitan SNI HPI masih berproses untuk mencapai konsensus,” kata Widya di Indramayu, Rabu (18/9).

Apa Itu Susu Ikan?

Susu ikan adalah minuman berprotein tinggi yang berbahan baku HPI. Adapun HPI adalah bubuk yang sebelumnya melalui proses pengeringan dan hidrolisis ikan yang sebelumnya dibuang oleh nelayan karena tidak bernilai tambah.

Widya menilai HPI merupakan inovasi pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah di industri perikanan nasional. Menurutnya, pengembangan HPI dimulai pada 2017 sedangkan uji coba produksi HPI pertama kali dilakukan di Blitar, Jawa Timur.

Ia pun mencatat pengembangan HPI awalnya digunakan untuk memproduksi pakan. Penggunaan HPI berkembang ke industri farmasi, kosmetika, dan akhirnya pangan dalam bentuk susu ikan.

“Sejauh ini, penggunaan HPI dengan nilai tambah tertinggi terjadi saat memasok untuk industri farmasi dan kosmetika,” ujarnya seperti dikutip teropongmedia.

Belum Ada Kepastian Masuk Program Makan Bergizi Gratis

Kepala Pengembangan dan Penelitian Berikan Teknologi Iwa Sudarmawan mengatakan belum dapat memastikan apakah susu ikan akan masuk dalam program Makan Bergizi Gratis.

Namun Iwa mengaku akan melakukan kampanye untuk menjadikan susu ikan alternatif dari susu sapi segar. Iwa sedang mengajukan pemenuhan kebutuhan susu di Indramayu dipenuhi oleh susu ikan. Menurutnya, kapasitas produksi saat ini dapat memenuhi kebutuhan susu untuk 165.000 orang.

BACA JUGA: Telan Anggaran 8 Miliar, Pemerintah RI Bangun Pabrik Percontohan Bahan Baku Susu Ikan

Pemerintah Kabupaten Indramayu mendata populasi pada paruh pertama tahun lalu mencapai 1,92 juta orang. Artinya, kapasitas produksi Berikan Teknologi baru dapat melayani 8,59% dari populasi Indramayu.

Walau demikian, total siswa di Kabupaten Indramayu pada Semester Ganjil 2024/2025 sejumlah 355.510 orang. Dengan demikian, produksi Berikan Teknologi dapat melayani lebih dari 46% total siswa di Kota Mangga. “Bila disetujui, kami akan mulai memenuhi kebutuhan susu untuk anak-anak di Indramayu,” katanya.

 

(Usk)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Inovasi LAJUR PESAT
Kasus HIV/AIDS Meningkat, Dinkes Kabupaten Majalengka Luncurkan Inovasi 'LAJUR PESAT'
Ular Tanah Teror Badui, 28 Warga Digigit 2 Meninggal
salon parkir sembarangan
Parkir Sembarangan di Depan Salon Orang, Pemobil Malah Balik Ngamuk
Akhmad Marjuki
Akhmad Marjuki Tawarkan Kedekatan Humanis Lewat Media Sosial
Akhmad Marjuki
Akhmad Marjuki Ungkap Rahasia Sukses, Kerja Keras Aja Nggak Cukup?
Berita Lainnya

1

Link Live Streaming Persib vs PS. Barito Putera Selain Yalla Shoot

2

Ini Syarat dan Cara Daftarkan Anak ke Barak Militer

3

Daftar Pajak Isuzu Panther, Semua Tipe Lengkap!

4

Daftar Pajak Kijang Diesel, Semua Tipe Lengkap!

5

Adu Kuat 5 Kandidat Wakil Ketua LPS
Headline
Perahu Tradisional Pengangkut Sembako Meledak di Pelembang
Perahu Tradisional Pengangkut Sembako Meledak di Pelembang, Empat Orang Hilang, Tiga Luka-luka
Kemenangan Barito Putera Atas Persib Harus Sirna Akibat Ulah Yuswanto Aditya
Kemenangan Barito Putera Atas Persib Harus Sirna Akibat Ulah Yuswanto Aditya
ibu bawang (2)
Polisi Seret Pelaku Hajar Ibu-Ibu Pencuri Bawang di Pasar Boyolali
hasto kpk
Sidang Hasto Tegang, Pengacara Keberatan pada KPK!

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.