MALUT, TEROPONGMEDIA.ID — SMK Negeri 2 Halmahera Tengah menggelar kegiatan Job Fair 2024 yang dihadiri mitra industri dari Tekindo Energi dan Gunung Mas Group (GMG).
Acara tersebut berlangsung di Desa Lelilef Waybulan, Kecamatan Weda Tengah, Kabupaten Halmahera Tengah, Selasa (22/10/2024).
Pembukaan Job Fair dihadiri oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan Halmahera Tengah, Perwakilan Kepala Desa Waybulan. Sementara dari mitra industri hadir Kepala Teknik Tambang (KTT) serta bagian Humas PT Tekindo Energi dan PJO PT Gunung Mas Group (GMG).
“Job Fair ini merupakan rangkaian kegiatan dari program SMK Pusat Keunggulan (SMK PK), Skema Reguler Baru tahun 2024 dengan tujuan memberikan pemahaman kepada calon alumni siswa SMK 2 Halmahera Tengah agar bisa menyesuaikan kompetensinya dan budaya kerja sesuai dengan kebutuhan dunia kerja,” ujar Kepala Sekola SMK 2 Halteng Asdar. S.Pd.I saat pembukaan acara.
Asdar menjelaskan, dengan adanya Job Fair ini, siswa atau calon alumni SMK memiliki pengetahuan seputar dinamika yang ada di perusahaan dan melakukan persiapan yang matang sebelum memasuki dunia kerja.
“Ketika siswa SMK ini lulus, mereka sudah mengetahui kompetensi apa yang akan mereka persiapkan sebelum memasuki dunia kerja,” kata Asdar.
Pihaknya juga memberikan apresiasi kepada Tekindo Energi dan GMG yang selama ini menjadi mitra Industri Dunia Kerja (Iduka) dalam program SMK PK di SMK 2 Halteng.
“Atas nama pimpinan sekolah SMK Negeri 2 Halteng, mengucapkan terima kasih dan apresisasi atas kemintraan yang selama ini terjalin antara SMK dengan PT. Tekindo Energi dan PT. GMG,” kata Asdar.
BACA JUGA: Tekindo Energi Kedepankan Peran K3 Demi Meningkatkan Kualitas Pekerja yang Aman dan Nyaman
Sementara itu, Penanggung Jawab Operasional (PJO) PT Gunung Mas Group (GMG), Hirawan yang ikut hadir dalam pembukaan ini mengungkapkan harapanya bahwa kemitraan ini tidak terhenti pada saat digelarnya Job Fair ini saja.
Namun jauh lebih penting, kata Hirawan, ke depan sinergi ini harus dilakukan lebih baik lagi, terutama pembekalan-pembekalan materi 3K dan materi yang masih perlu pendalaman di sekolah.
Menurut Hirawan, ada materi-materi tertentu yang belum dipelajari di sekolah, namun diperlukan di dunia kerja. Karena itu, pihak sekolah harus tetap bersinergi untuk membekali siswa dengan materi-materi safety, K3 dan lainnya yang dilakukan di dunia pertambangan.
“Ketika alumni terjun ke dunia kerja, mereka sudah memahami alur itu, dan tidak kaget untuk menyesuaikan dengan disiplin dunia kerja dengan attitude dan akhlak yang baik,” katanya.
(MS/Aak)