BANDUNG,TM.ID: Shireen Sungkar kembali menjalani operasi pengangkatan kista setelah 8 tahun. Kista yang di derita oleh Shireen merupakan kondisi bawaan, namun tumbuh kembali hingga mencapai ukuran yang cukup besar.
Keputusan Shireen Sungkar untuk melakukan pengangkatan kistektomi kembali bukan tanpa alasan. Istri Teuku Wisnu merasa tidak nyaman dan sakit saat haid.
Pinggang dan perut bagian bawah Shireen juga terasa sakit. Pada akhirnya, Shireen memutuskan untuk mengangkat kista tersebut.
Shireen mengungkapkan bahwa kista yang ia miki adalah kista diamod yang dimana bisa tumbuh kembali.
Ibu tiga anak ini sebelumnya divonis sulit memiliki anak setelah melahirkan putra sulungnya Teuku Adam Al Fatih delapan tahun lalu. Pada tahun yang sama, Shireen menjalani operasi pengangkatan kista. Namun, dalam waktu singkat, Shireen dikaruniai anak kedua dan ketiga.
“Alhamdulillah 2 bulan kemudian hamil hawa dan Allah kasi lagi dek sya,” ungkap Shireen Sungkar, mengutip instagram pribadi @shireensungkar pada Rabu (9/8/2023).
Shireen juga mengaku bahwa sang dokter yang dahulu menanganinya ketawa dan mencoba menenangkan Shireen agar tidak panik.
“dokter lama ku cuma ketawa kan hamil lagi gak usa panik!!,”
Dalam situasi sulit ini, Shireen mendapat semua dukungan dan perhatian dari suami tercintanya. Shireen bersyukur Teuku Wisnu selalu ada di sisinya.
BACA JUGA : HPV Nusagard, Vaksin Antisipasi Kanker Serviks Pertama di Indonesia
Bahaya Penyakit kista Jenis Dermoid
Kista dermoid adalah jenis kista yang umumnya ditemukan di area tubuh tertentu, terutama pada ovarium (indung telur) dan di daerah sekitar permukaan tubuh, seperti kepala, leher, dan wajah. Kista dermoid termasuk dalam kategori kista teratoma, yaitu kista yang dapat mengandung berbagai jenis jaringan dan sel yang berasal dari berbagai lapisan embrio.
Secara umum, kista dermoid adalah kista yang bersifat jinak (non-kanker). Namun, ada beberapa potensi risiko dan komplikasi yang perlu dipahami terkait dengan kista dermoid:
1. Pertumbuhan Besar
Kista dermoid dapat tumbuh cukup besar dan menyebabkan tekanan pada organ di sekitarnya. Ini dapat menyebabkan gejala seperti rasa sakit, ketidaknyamanan, atau gangguan fungsi organ terkait.
2. Peradangan atau Infeksi
Kista dermoid bisa terinfeksi atau meradang, yang dapat menyebabkan nyeri, pembengkakan, dan gejala lainnya. Infeksi ini dapat memerlukan perawatan medis lebih lanjut.
3. Kemungkinan Kehilangan Fertilitas
Jika kista dermoid muncul di ovarium, tindakan operasi untuk mengangkat kista tersebut bisa berisiko terhadap ovarium yang berdampak pada kesuburan. Namun, kemungkinan ini bisa ditekan dengan operasi yang cermat dan pengawasan dokter yang baik.
4. Perubahan Fungsi Organ
Kista dermoid yang tumbuh di area kepala, leher, atau wajah bisa menyebabkan gangguan fungsi organ terdekat atau tekanan pada jaringan-jaringan di sekitarnya.
Penting untuk kita bahwa banyak kista dermoid tidak menimbulkan gejala dan tidak memerlukan pengobatan. Namun, jika Anda merasa memiliki kista dermoid atau gejala yang mungkin terkait dengannya, sangat dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan mungkin meresepkan tes tambahan seperti ultrasonografi untuk memastikan diagnosis dan menentukan apakah tindakan medis diperlukan. Jika operasi diperlukan, dokter akan merencanakan langkah-langkah yang diperlukan untuk meminimalkan risiko dan komplikasi.
(Hafidah/Aak)