BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Hamas mengutuk serangan terbaru Israel ke Rafah sebagai bentuk pembangkangan terhadap keputusan Mahkamah Internasional (ICJ).
ICJ sebelumnya telah memerintahkan Israel untuk menghentikan serangan terhadap kota tersebut.
Dilaporkan bahwa serangan Israel yang baru-baru ini terjadi telah menewaskan sedikitnya 50 orang di Rafah.
Pejabat Senior Hamas, Osama Hamdan, mengungkapkan bahwa pemerintah Israel, di bawah kepemimpinan Perdana Menteri, Benjamin Netanyahu, dianggap melakukan pembangkangan terhadap keputusan ICJ dengan melanjutkan operasi militer di Rafah.
“Hal ini menempatkan dunia dan komunitas internasional pada tanggung jawab sejarah yang berat, untuk mengakhiri arogansi zionis dan menghentikan agresi entitas ini,” ungkap HamdaN, mengutip Reuters, Rabu (29/5/2024).
Israel telah mengklaim kehadiran orang-orang bersenjata di lokasi serangan, namun klaim tersebut ditolak oleh Hamas.
Gambar-gambar jenazah warga sipil yang menjadi korban, termasuk anak-anak dan perempuan, menunjukkan bahwa serangan tersebut tidak hanya tidak tahu malu, tetapi juga melanggar prinsip kemanusiaan.
BACA JUGA: Hamas Berikan Pilihan Nasib Buat Israel Jika Masih Nekad Lakukan Agresi di Jalur Gaza
Selain itu, wilayah yang diserang terletak di sebelah barat Rafah dan jauh dari wilayah operasi pendudukan, menunjukkan bahwa fokus serangan Israel lebih kepada Rafah dan konfrontasi dengan perlawanan daripada operasi militer yang sah.
(Viridya/Budis)