JAKARTA, TEROPONGMEDIA.ID — Tujuh halte Transjakarta dibakar oleh oknum di tengah-tengah aksi unjuk rasa di Jakarta pada Jumat (29/8) malam hingga Sabtu (30/8) pagi. Transjakarta pun tidak beroperasi hari ini (30/8).
“Mengingat situasi yang tidak kondusif, seluruh layanan Transjakarta hingga saat ini masih tidak dapat melayani pelanggan,” kata Transjakarta melalui akun resmi Instagram, Sabtu (30/8).
Kepala Departemen Humas dan CSR Transjakarta Ayu Wardhani membenarkan hal itu. “Mempertimbangkan berbagai kondisi dan situasi yang belum kondusif, hingga pagi ini seluruh layanan Transjakarta belum bisa beroperasi melayani pelanggan,” kata dia mengutip katadata
Baca Juga:
Empat Orang Meninggal Dunia, Kantor DPRD Makassar Dibakar dan Dijarah Massa
Jajaran direksi dan manajemen Transjakarta melakukan pemantauan kondisi di command center – kantor pusat Transjakarta, mengingat kondisi di lapangan sangat dinamis.
“Hal ini konsisten dilakukan sebagai upaya pengambilan keputusan tercepat, terkait kebijakan layanan dan operasional Transjakarta,” ujar dia.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari media sosial dan ditinjau ulang, setidaknya ada tujuh .halte Transjakarta yang dibakar massa:
- Halte Senen Toyota Rangga
- Halte Sentral Senenref
- Halte Senayan Bank DKI (di depan Stadion GBK)
- Halte Bundaran Senayan
- Halte Gerbang Pemuda
- Halte Polda Metro Jaya
- Halte Pemuda Pramuka
Selain itu, halte non-BRT yang terletak di pinggir jalan di dekat halte Transjakarta Senayan Bank DKI dibakar massa.
Ayu sebelumnya mengatakan halte Transjakarta Senen Toyota Rangga dibakar massa. “Betul, sebagian sisi Halte Senen Toyota Rangga dibakar oleh oknum tidak bertanggung jawab,” kata dia, pada Jumat (29/8).
Selain itu, halte Transjakarta Polda Metro Jaya dibakar dalam unjuk rasa di Jalan Sudirman, Jakarta Selatan, pada Jumat (29/8) sekitar pukul 21.00 WIB.
Ayu mengatakan, sebelumnya juga terjadi aksi vandalisme dan perusakan fasilitas halte pada beberapa halte Transjakarta. Transjakarta sangat menyayangkan adanya aksi perusakan fasilitas publik.
Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga fasilitas publik, agar manfaatnya bisa terus digunakan oleh banyak orang. (usamah kustiawan)