Sejarah Gerabah Kerajinan Tangan Sejak 10Ribu Tahun Saat Revolusi Neolitik

Penulis: hafidah

Kerajinan Gerabah
(istockphoto)
[galeri_foto] [youtube_embed]

Bagikan

BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID — Kerajinan Gerabah, barang yang terbuat dari tanah liat yang dibakar, kerajinan ini ada sejak ribuan tahun lalu.

Dari wadah sederhana untuk menyimpan air hingga karya seni yang rumit, gerabah telah menorehkan jejak sejarah yang panjang dan kaya.

Perjalanan gerabah dimulai sekitar 10.000 tahun yang lalu, tepatnya pada masa Revolusi Neolitik. Saat itu, gaya hidup berburu dan meramu bergeser menjadi bertani dan bercocok tanam.

Gerabah tercipta karena kebutuhan manusia akan wadah air yang ringan dan praktis untuk menyirami tanaman.

Orang Yunani kemudian berinovasi dengan menambahkan ukiran dan lukisan pada gerabah. Para pengrajin saat itu mengabadikan karakter dari mitologi Yunani pada gerabah, menjadikan gerabah sebagai bentuk seni dan simbol budaya.

Yang menarik, pembuatan gerabah di berbagai tempat di dunia dilakukan secara spontan, tanpa meniru pembuatan gerabah di daerah lain. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam berkembang secara mandiri di berbagai wilayah.

Perkembangan Pembuatan Gerabah

Tidak diketahui secara pasti kapan roda pembuat gerabah muncul, namun penemuan ini menjadi perkembangan penting dalam pembuatan gerabah.

Sekitar 3000 tahun sebelum masehi, pada awal Zaman Perunggu, pembuatan gerabah menggunakan roda lambat. Pada abad berikutnya, sebagian besar pembuat gerabah di Eropa dan Asia menggunakan roda cepat dalam pembuatannya.

Awalnya, gerabah dibakar di api terbuka. Namun, pada masa-masa awal era Neolitik, oven khusus untuk membuat gerabah diciptakan.

Di Tiongkok Kuno, pembakaran gerabah membutuhkan suhu 1.300-1.400 derajat celsius, bahkan lebih tinggi dari itu.

Pembakaran dengan suhu setinggi itu memungkinkan komponen mineral dari tanah liat meleleh dan menghasilkan jenis keramik putih yang tipis, yang kini dikenal sebagai porselen.

Gerabah di Indonesia

Di Indonesia, gerabah telah dikenal sejak zaman Neolithikum pada 2500-1000 tahun sebelum masehi.

Peninggalan ini merupakan pengaruh dari imigran dari Asia Tenggara, seperti yang terlihat dari ditemukannya pecahan tembikar yang berhiaskan anyaman di Pantai Selatan Jawa, Yogyakarta, dan Pacitan.

Salah satu pusat penjualan gerabah di Indonesia terdapat di Desa Kasongan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kerajinan gerabah yang dijual di Desa Kasongan sangat bervariasi, mulai dari barang-barang unik berukuran kecil untuk souvenir dan hiasan, hingga interior seperti lampu hias, patung, meja, kursi, dan lain-lain.

BACA JUGA : Luar Biasa, Ini 5 Sentra Kerajinan Demak yang Berhasil Mendunia

Warisan Budaya

Gerabah bukan hanya sekadar barang kebutuhan rumah tangga. Ia merupakan warisan budaya yang tak lekang oleh zaman. Dari bentuknya yang sederhana hingga teknik pembuatannya yang unik, gerabah menyimpan cerita tentang kreativitas dan kearifan lokal manusia sepanjang masa.

Di era modern ini, gerabah masih terus berkembang dan bahkan menjadi salah satu ciri khas Indonesia. Keberadaannya sebagai seni dan kerajinan tangan yang ramah lingkungan, menjadikan gerabah sebagai aset budaya yang perlu dilestarikan dan diwariskan kepada generasi mendatang.

 

(Hafidah Rismayanti/Aak)

Baca berita lainnya di Google News dan Whatsapp Channel
Berita Terkait
Berita Terkini
Hyundai Palisade Hybrid
Sudah Buka Pemesanan di Indonesia, Kapan Pasti Hyundai Palisade Hybrid Rilis?
Tangkas X7
Ketangguhan Motor Listrik Tangkas X7, akan Dibuktikan Lewat Intensitas Ojol!
thumb-small-R0010072_2022-01-24_11-25-22_screenshot
Ricoh Theta A1, Kamera 360 Profesional untuk di Medan Ekstrem
Jasad Bayi di SCBD
Jasad Bayi Laki-Laki Ditemukan Petugas Kebersihan di Kawasan SCBD
Mobil dinas busway
Menyoal Polisi Hormat ke Mobil Dinas Penerobos Busway, Polda Metro: Anggota Saya Fokus ke Kemacetan
Berita Lainnya

1

Empat Perusahaan Tambang Nikel di Raja Ampat Langgar Aturan Lingkungan Hidup

2

Legislator Kritik Keras Penambangan Nikel Raja Ampat Papua Barat Daya, Melanggar Regulasi!

3

Sejarah Kelam Jam Malam, dari Abad Kegelapan hingga Era Dedi Mulyadi

4

Pengabdian Kepada Masyarakat – UNIBI TALK: Storytelling sebagai Cara Membentuk Personal Branding yang Autentik dan Konsisten Melalui Media Sosial Instagram

5

Update Kondisi Gunung Tangkuban Parahu, Tetap Waspada Meski Jumlah Gempa Vulkanik Alami Penurunan
Headline
sapi menangis saat kurban
Kenapa Sapi Menangis Saat Kurban? Cek Jawabannya
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Waspada Varian Baru Covid-19, Dinkes Kota Bandung Siagakan RS dan Laboratorium
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Presiden Prabowo Subianto Serahkan Sapi 1,2 Ton untuk Masjid Al Ukhuwah Bandung
Prabowo Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China
Bersyukur Timnas Indonesia Kalahkan China, Prabowo Berharap Bisa Berlaga di Piala Dunia

Dapatkan fitur lebih lengkap di aplikasi Teropong Media.