BANDUNG,TM.ID: Bandara Kertajati dikenal juga sebagai Bandar Udara Majalengka atau West Java International Airport. Menempati posisi strategis di bagian timur laut Jawa Barat, Indonesia. Sebagai bandara terbesar kedua di Indonesia berdasarkan luasnya setelah Bandara International Soekarno-Hatta, Cengkareng, Tangerang.
Setelah mengalami pasang surut karena minimnya pengunjung, Bandara Kertajati kini kembali menjadi pusat kegiatan penerbangan yang mencakup penerbangan reguler, haji, dan kargo. Kembali hidupnya bandara ini menjadi cermin dari upaya besar yang dilakukan untuk memaksimalkan potensinya.
Sejarah Panjang Pembangunan
Sejarah Bandara Kertajati bermula pada 24 Mei 2018. Presiden Megawati Soekarnoputri telah merencanakan pembangunan ini, dengan studi kelayakan sudah ada sejak 2003. Meskipun Pemerintah Provinsi Jawa Barat awalnya berencana mendanai pembangunan melalui APBD, prosesnya terhenti, dan akhirnya pembangunan membutuhkan alokasi APBN.
Pembangunan bandara ini bukanlah tugas yang ringan. Biaya proyek mencapai Rp 2,6 triliun, sebuah angka yang mencerminkan komitmen serius pemerintah untuk menciptakan infrastruktur bandara modern. Biaya tersebut bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi melibatkan kontribusi dari sektor swasta.
BACA JUGA: Bandara Kertajati Resmi Beroperasi, Ini 8 Rute Penerbangan Domestik dan Luar Negeri
Operasional Saat Ini
Kini, Bandara Kertajati dioperasikan oleh PT Bandarudara Internasional Jawa Barat (BIJB), sebuah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Pemerintah Provinsi Jawa Barat, BIJB membentuknya menjadi pemegang tanggung jawab untuk menjalankan operasional bandara ini sejak resmi berdiri pada 24 November 2013.
Pemegang Saham
Pemegang saham PT BIJB terdiri dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat (82,29 persen), Angkasa Pura 2 (15,41 persen), Koperasi Sejahtera Jawa Barat (1,62 persen), dan PT Jasa Sarana (0,8 persen). Dengan struktur pemegang saham ini, bandara terkelola dengan fokus pada kepentingan daerah dan mendukung konektivitas udara nasional.
Dengan segala sejarah pembangunan serta pengelolaan saat ini, bandara ini bukan hanya infrastruktur penting untuk Jawa Barat. Tetapi juga simbol kemajuan dan komitmen Indonesia terhadap pengembangan sektor penerbangan. Bukan hanya menjadi tempat pesawat mendarat dan lepas landas, Bandara Kertajati mencerminkan kemampuan Indonesia dalam menciptakan dan mengelola infrastruktur penerbangan modern.
(Kaje/Usamah)