BANDUNG,TM.ID: Carok, satu kata yang merentang dari berbagai makna dan mendalam di masyarakat Madura. Mulai dari budaya, mimpi buruk, hingga harga diri, carok Madura dianggap sebagai hal yang tidak boleh dianggap remeh oleh orang Madura.
Namun, apa sebenarnya carok Madura itu? Bagaimana sejarahnya? Simak selengkapnya dalam artikel ini!
Mengenal Apa Itu Carok
Istilah carok kembali mencuat ke permukaan setelah perkelahian menggunakan senjata tajam terjadi di Bangkalan, Madura. Kejadian tragis ini melibatkan enam orang, empat diantaranya tewas dan dua menjadi tersangka.
Melansir berbagai sumber, tradisi ini dapat ditelusuri sejak abad ke-18 Masehi di Pulau Madura. Awal mula kemunculannya terkait dengan peristiwa penangkapan dan hukuman gantung terhadap pemberontak pada era penjajahan yang bernama Pak Sakera.
Pemberontakan ini terjadi karena manipulasi Belanda yang memprovokasi keluarga Blater atau pendekar, sebagai alat melawan kelompok rakyat pemberontak. Belanda memberikan celurit pada kelompok Blater untuk merusak citra Pak Sakera yang merupakan pemilik sah dari celurit tersebut. Celurit, yang awalnya adalah simbol perlawanan, menjadi simbol kekuasaan dan pertarungan antar golongan.
BACA JUGA: Polisi Amankan 2 Pelaku Carok yang Tewaskan 4 Orang di Tanjungbumi
Tradisi ini sendiri tidak selalu berarti duel hingga kematian menggunakan senjata tajam. Melibatkan prosesi panjang dengan berbagai penyebab, mulai dari perselingkuhan, pelecehan terhadap istri orang, hingga sengketa tanah dan sumber daya alam. Saat ini, carok terkenal sebagai pertarungan mempertahankan harga diri untuk orang-orang Madura.
Kejadian Perkelahian dengan Sajam
Kejadian terbaru terjadi pada Jumat, (12/1/2024) di Bangkalan. Empat orang tewas dalam insiden ini, setelah berduel dengan dua orang yang sekarang menjadi tersangka. Yang mengejutkan, kedua pelaku keluar tanpa luka sedikitpun. Polres Bangkalan sedang menangani kasus ini, dan pelaku akan menerima hukuman.
Carok bukan sekadar konflik fisik, tetapi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari budaya dan sejarah Madura. Tradisi ini menjadi salah satu cermin dari perlawanan dan identitas mereka.
(Kaje/Usk)