BANDUNG,TM.ID: Film “13 Bom di Jakarta” karya sutradara Angga Dwimas Sasongko menjadi sorotan utama di dunia perfilman Indonesia. Dengan tema serangan terorisme di Jakarta, film ini menyajikan cerita yang mengguncang dan aksi tembak-menembak yang spektakuler. Artikel ini akan membahas detail film ini, mengungkapkan sinopsis, pemain utama, dan inspirasi dari kisah nyata.
Sinopsis dan Pemain
Film ini memulai kisah dengan segerombolan teroris anonim yang mengancam Jakarta dengan meledakkan 13 bom di pusat keramaian ibu kota. Badan Kontra Terorisme (ICTA) berusaha keras untuk menghadapi ancaman tersebut, sedangkan dua konglomerat mata uang digital, Oscar (Chicco Kurniawan) dan William (Ardhito Pramono), terlibat dalam organisasi terorisme tersebut.
Rio Dewanto, Ganindra Bimo, Putri Ayudya, Lutesha, Chicco Kurniawan, dan Ardhito Pramono menjadi jajaran pemain utama yang menghidupkan karakter-karakter penting dalam “13 Bom di Jakarta.” Film ini juga menampilkan aksi mencekam yang diperankan oleh Rio Dewanto sebagai Arok, pemimpin teroris yang semakin gencar melancarkan aksi teror.
BACA JUGA: Sinopsis, Daftar Pemain, dan Debut Zara Adhisty di Film Horor Munkar
Inspirasi Kisah Nyata
Film ini terinspirasi dari peristiwa nyata pengeboman pusat perbelanjaan di Tangerang pada 2015. Angga Sasongko, sutradara film, bersama M. Irfan Ramli, menulis naskah yang menggambarkan kejadian tragis tersebut. Dengan mengadaptasi kisah nyata, film ini memberikan dimensi keautentikan yang mendalam.
“13 Bom di Jakarta” diproduksi oleh Visinema dan sebagai film aksi terbesar di Indonesia tahun ini. Adegan aksi tembak-menembak dan kejar-kejaran mobil tergarap dengan skala produksi besar. Sehingga menampilkan Visinema sebagai produsen yang berkomitmen untuk memberikan pengalaman sinematik yang luar biasa.
Dalam film ini, Badan Kontra Terorisme (ICTA) tergambar bekerja keras untuk menghadapi terorisme yang terorganisir dengan rapi. Ancaman 13 bom yang tersebar di Jakarta memicu respons cepat dari pihak berwajib, sementara mereka juga harus memastikan agar masyarakat tetap tenang di tengah ketegangan.
(Kaje/Usk)