BANDUNG, TEROPONGMEDIA.ID – Setelah berbulan-bulan dihantui cedera dan menjalani operasi punggung, Viktor Axelsen siap kembali ke panggung besar bulu tangkis dunia.
Dan seperti harimau yang terluka, sang juara dunia dua kali itu kini datang bukan hanya untuk bermain, tapi untuk mengaum lebih keras dari sebelumnya.
Absennya Axelsen sejak April telah menciptakan ruang kosong di puncak sektor tunggal putra. Tanpa kehadirannya, turnamen-turnamen besar terasa seperti kehilangan intensitas.
Namun itu akan segera berubah. Paris, yang akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Dunia pada 25-31 Agustus, bisa menjadi saksi kembalinya dominasi pemain Denmark itu.
“Kami butuh pemain sekelas Axelsen untuk menghidupkan kembali persaingan di sektor tunggal putra,” ujar legenda bulu tangkis Malaysia, Datuk Rashid Sidek.
“Dia menetapkan standar yang sangat tinggi. Jika kembali ke performa terbaiknya, kita akan melihat pertarungan besar di kejuaraan dunia nanti,” lanjutnya.
Axelsen bukan pemain sembarangan. Ia telah dua kali menjadi juara dunia, pada 2017 dan 2022 dan kini membidik gelar ketiganya.
Jika berhasil, ia akan menjadi tunggal putra kedua dalam sejarah yang meraih lebih dari dua gelar juara dunia, setelah Lin Dan yang legendaris.
Meski dihantui cedera tahun ini, Axelsen sempat memperlihatkan taringnya dengan menjuarai India Open dan German Open.
Dan kini, dengan latihan yang kembali ia jalani usai operasi, tekadnya hanya satu, kembali ke singgasana dunia.
Baca Juga:
PBSI Tuntut Akuntabilitas BWF di Olimpiade Paris 2024
Adidas Arena di Port de la Chapelle, Paris, tempat digelarnya kejuaraan dunia nanti, bukan tempat asing bagi Axelsen.
Di arena yang sama itulah ia merebut medali emas keduanya di Olimpiade. Kenangan itu akan jadi bahan bakar semangatnya.
Namun jalan menuju mahkota ketiga tidak akan mudah. Axelsen harus menghadapi bintang-bintang muda seperti Kunlavut Vitidsarn dari Thailand, juara bertahan dan kini peringkat 1 dunia juga Shi Yuqi dari Tiongkok serta rekan senegaranya, Anders Antonsen.
Nama lain seperti Lee Zii Jia pun bisa jadi kuda hitam jika mampu menemukan kembali ritmenya.
Undian akan diumumkan pada 12 Agustus. Tapi satu hal sudah pasti, siapa pun yang berharap jalan mulus di Paris, kini harus bersiap menghadapi raja yang kembali lapar.
(Budis)