JAKARTA,TEROPONGMEDIA.ID — Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkap, anggaran Kementerian Sosial (Kemensos) turun dalam tahun 2024. Pada tahun 2024 anggaran hanya Rp 79,21 triliun, lebih rendah dari tahun 2023 yakni Rp 87,27 triliun.
Hal itu sebagaimana yang disampikan Risma dalam sidang Sengketa Pilpres 2024. Risma mengklaim, hal itu terjadi lantaran BLT EL Nino dikeluarkan.
“Anggaran kami turun dari Rp 87,275 triliun turun menjadi Rp 79,214 triliun. Hal ini karena belanja BLT El Nino keluar dari bantuan 2024,” ungkapnya demikian, dikuti Sabtu (6/4/2024).
BACA JUGA: Empat Menteri Buka Suara Soal Keterkaitan Bansos dan Kemenangan Prabowo-Gibran pada Sidang PHPU
Anggaran Kemensos tahun 2024 dengan jumlah Rp 79,21 triliun itu terdiri dari Rp 78,05 triliun untuk perlindungan sosial (perlinsos). Jumlah itu sekitar 98,54% dari anggaran. Nilai Rp 1,15 triliun untuk dukungan manajemen atau 1,46% dari anggaran.
Saat tahun 2023, dengan anggaran senilai Rp 87,27 triliun. Jumlah tersebut dialokasi Rp 86,10 untuk perlindungan sosial, sementara Rp 1,75 triliun atau sebesar 1,35% untuk dukungan manajemen.
Ketua Mahkamah Konstitusi, Suhartoyo dalam sidang tersebut menanyakan dikeluarkan anggaran BLT EL Nino dari anggaran Kemensos ke Menteri Keuangan Sri Mulyani. Hilangnya anggaran El Nino menjadi penyebab anggaran Kemensos turun tahun ini menjadi Rp 79,21 triliun, dari tahun sebelumnya Rp 87,27 triliun.
“Untuk sektor El Nino dikeluarkan maksudnya apakah usulan 2023 untuk realisasi 2024 memang sudah tidak dianggarkan lagi untuk Kemensos, ataukah memang ada kebijakan di tingkat kemudian setelah pembahasan anggaran kemudian itu dikeluarkan?” tanya Suhartoyo.
Menjawab pertanyaan itu, Sri Mulyani menerangkan, dalam tahun 2023 bantuan El Nino disalurkan dalam bentuk beras dan BLT atau tunai. Bantuan beras disalurkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas), sementara BLT disalurkan Kemensos. Ia mengatakan, anggaran El Nino adalah anggaran tambahan yang telah disetujui oleh DPR RI.
“Itu tambahan, jadi kita memberikan tambahan di tengah anggaran 2023 namun sudah mendapatkan persetujuan juga dari DPR,” jelas Sri Mulyani.
Pada mekanismenya, anggaran bisa saja bersumber dalam cadangan bendahara umum negara. Cadangan itu, lantas dapat dgunakan saat kebutuhan tambahan, misalnya saja El Nino.
Lebih lanjut, Sri Mulyani mengatakan, dalam tahun 2024 yang telah dianggarkan adalah bantuan pangan yang ada di Bapanas. Sedangkan, BLT El Nino belum dieksekusi hingga saat ini dan namanya menjadi mitigasi risiko pangan. Ia megatakan, jika dieksekusi maka anggaran di Kemensos akan membengkak.
“Akan ditambahkan anggarannya, namun tadi Bu Mensos mengatakan belum memulai. Sampai hari ini kami di Kemenkeu belum mendapatkan dokumen dari Kemensos untuk bisa mengeksekusi bantuan mitigasi pangan tersebut. Jadi belum ada pelaksanaannya,” katanya.
(Saepul/Usk)